Sebanyak 45 kasus penyakit yang berhubungan dengan panas telah dilaporkan di negara tersebut pada 13 April, kata kementerian kesehatan.
Dua kematian akibat serangan panas telah dilaporkan, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Di negara kota tetangga Singapura, layanan meteorologi mengatakan suhu di negara itu bisa melonjak lebih tinggi pada tahun 2024 dibandingkan tahun lalu, yang merupakan tahun terpanas keempat di Singapura sejak pencatatan dimulai pada tahun 1929.
Hari terpanas di Singapura yang tercatat adalah 13 Mei tahun lalu ketika suhu maksimum harian tertinggi mencapai 37 derajat Celcius.
Sementara itu, suhu yang lebih hangat di Indonesia, mendorong lonjakan kasus demam berdarah.
Jumlah kasus meningkat dua kali lipat menjadi 35.000 dari 15.000 pada tahun sebelumnya, kata Kementerian Kesehatan.
Baca juga: Soal Gelombang Panas, Menkes Imbau Masyarakat Masyarakat Waspada
Juru bicara Kementerian Kesehatan Indonesia, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, pola cuaca El Nino telah memperpanjang musim kemarau dan suhu yang lebih panas mempercepat siklus hidup nyamuk.
Pemanasan Lebih Cepat
Menurut laporan terbaru Organisasi Meteorologi Dunia yang dirilis bulan lalu, Asia mengalami pemanasan lebih cepat dibandingkan rata-rata global – hampir dua kali lipat sejak periode 1961-1990.
Badan tersebut menambahkan bahwa benua tersebut adalah “wilayah yang paling terkena bencana akibat cuaca, iklim, dan bahaya terkait air pada tahun 2023”.
"Sayangnya dunia, termasuk Asia Tenggara, tidak siap menghadapi dampak yang akan datang," kata Nicholas Rees, manajer program perubahan iklim di kantor regional Unicef untuk Asia Timur dan Pasifik di Bangkok, dikutip dari The Telegraph.
Baca juga: Epidemiolog Ungkap Mitigasi Hadapi Gelombang Panas
"Dibutuhkan upaya kolektif dalam skala besar untuk menerapkan sistem yang diperlukan untuk mengelola dampak perubahan iklim," lanjutnya.
Namun dengan terbatasnya sumber daya dan pendanaan untuk mengatasi permasalahan ini, terdapat kekhawatiran bahwa infrastruktur di berbagai wilayah akan mengalami kesulitan.
Jaringan energi menjadi perhatian khusus – di negara-negara termasuk Vietnam dan Filipina, terjadi pemadaman listrik karena perangkat pendingin telah mendorong permintaan listrik yang sangat besar.
Suhu yang panas juga akan memperburuk kesenjangan yang sudah mengakar.