News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

IDF Siap Mundur dari Koridor Netzarim, Harga Mahal Israel yang Kembali Tunduk pada Syarat Hamas

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang tentara Israel (IDF) berdiri di dekat tank dengan latar belakangan puing-puing dan debu kehancuran Gaza. Selama lebih dari enam bulan membombardir, Israel belum mencapai target Perang yang mereka tetapkan. Terkini, Israel kembali dihadapkan pada kekalahan memalukan atas syarat yang diajukan Hamas dalam negosiasi pertukaran tahanan dan sandera yang meminta penghentian perang secara permanen.

"Media Ibrani dalam laporannya mengatakan, Israel siap menarik diri sepenuhnya dari Koridor Netzarim, yang membagi Jalur Gaza menjadi dua bagian, sebagai bagian dari konsesi yang akan dibuat dalam kemungkinan kesepakatan dengan Hamas. Media yang sama menambahkan kalau tentara pertahanan Israel sedang mendiskusikan penerapan operasi terfokus di poros Philadelphia sebagai alternatif dari operasi besar di Rafah," tulis Khaberni soal kemungkinan terpaksa tunduknya Israel oleh syarat dari Hamas.

Dewan Perang Israel dijadwalkan mengeluarkan keputusan mengenai kemungkinan kesepakatan dan pertukaran tahanan, serta operasi militer yang digaungkan Tel Aviv di Rafah, menurut sumber pemerintah Israel seusai pertemuan kemarin malam.

Menteri Luar Negeri AS Tony Blinken dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (AFP)

Tekad Netanyahu dan Tekanan AS

Pemenuhan syarat yang diajukan Hamas, bagi pemerintahan Netanyahu -yang disokong kelompok ultranasionalis- adalah kekalahan memalukan.

Partai-partai sayap kanan Israel terus mendorong pemerintahnya untuk mengabaikan semua tekanan internasional, termasuk dari Amerika Serikat (AS), dan terus melancarkan perang genosida di Gaza termasuk di Rafah.

Atas hal itu, Netanyahu memberi tahu Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken selama pertemuan mereka di Yerusalem kemarin lusa, kalau dia tidak akan menerima perjanjian kesepakatan pertukaran yang mencakup syarat pemberhentian Perang Gaza.

Menurut sumber tersebut, Netanyahu juga mengatakan, jika Hamas tidak mau menanggalkan syarat ini, maka tidak akan ada kesepakatan dan Israel akan langsung menyerang Rafah, Kota di Gaza Selatan yang menampung sekitar 1,5 juta pengungsi.

Kemarin, jaringan NBC Amerika mengutip Blinken yang mengatakan kalau proposal saat ini membuktikan bahwa Israel siap membuat konsesi untuk mencapai kesepakatan pertukaran.

Blinken menambahkan bahwa ada cara lain bagi Tel Aviv untuk melenyapkan sisa anggota Hamas di Rafah selain dengan operasi militer.

Sehari sebelumnya, menteri Amerika tersebut menganggap Hamas sebagai pihak yang bertanggung jawab atas belum tercapainya kesepakatan pertukaran tahanan.

Kepala departemen politik gerakan Hamas di luar negeri, Sami Abu Zuhri, menggambarkan pernyataan Blinken sebagai upaya untuk membebaskan pendudukan dari tuduhan selaku pihak yang mengulur-ulur tercapainya kesepakatan.

Media Mesir melaporkan, mengutip sumber tingkat tinggi Mesir, kalau ada kemajuan positif dalam negosiasi mengenai kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Gaza.

Sementara itu, surat kabar Israel Today melaporkan kalau Netanyahu menghubungi para pemimpin badan keamanan Israel dalam upaya untuk mengurangi mandat yang diberikan kepada mereka dalam negosiasi tidak langsung dengan gerakan Hamas.

Surat kabar itu menambahkan bahwa seruan Netanyahu datang dari dua anggota dewan perang, Benny Gantz dan Gadi Eisenkot, dan setelah pertemuan dewan perang.

Dia melanjutkan bahwa sehari kemudian, Gantz mengungkap diskusi kelompoknya dengan Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan kepala Mossad David Barnea untuk memastikan bahwa tidak ada penyimpangan dari apa yang telah disepakati.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini