Saat ini, penyeberangan Rafah dianggap satu-satunya penyeberangan yang tersisa setelah tentara pendudukan mengumumkan, pada hari Minggu, penutupan penyeberangan komersial Kerem Shalom, dengan dalih kalau sebuah situs militer IDF di wilayah tersebut dibom oleh Izz al-Din al-Qassam. Brigade, cabang bersenjata gerakan Hamas, menurut pernyataan militer.
Penyeberangan Rafah juga digunakan untuk mengangkut puluhan warga Palestina yang terluka parah setiap hari untuk menerima perawatan di luar negera tersebut (seperti ke Mesir atau Yordania) mengingat kurangnya kemampuan medis di rumah sakit di Jalur Gaza.
Padat Dijejali Pengungsi
Dari segi jumlah penduduk, kepadatan penduduk di sebelah timur Rafah terkonsentrasi di lingkungan Al-Salam, Geneina, dan kota Al-Shoka.
Daerah-daerah ini mencakup kamp-kamp kecil untuk para pengungsi dan pusat-pusat penampungan selain penduduk asli jumlahnya diperkirakan sekitar 100 ribu orang.
Daerah Al-Mawasi, tempat tentara pendudukan Israel meminta penduduknya untuk pindah, dipenuhi dengan kamp-kamp pengungsi dari kota Khan Yunis dan gubernuran Jalur Gaza tengah, dan tidak memiliki persyaratan apa pun untuk menarik lebih banyak pengungsi. , menurut sumber lokal Palestina.
Sejak 7 Oktober, Israel melancarkan perang dahsyat di Jalur Gaza, yang menyebabkan ratusan ribu korban jiwa, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan perempuan, belum lagi kerusakan besar-besaran pada bangunan dan infrastruktur.
Bakal Ada Kuburan Massal Lagi?
Mengingat riwayat penyerbuan Israel ke wilayah lain di Gaza sebelumnya, kompleks medis RS Abu Youssef Al-Najjar kemungkinan besar akan bernasib sama seperti kompleks Medis Al-Shifa dan RS Al-Nasser yang menjadi sasaran serang IDF.
Atas pola ini, IDF dituding melakukan penghancuran sistematis terhadap fasilitas-fasilitas kesehatan dalam kerangka besar upaya genosida rakyat Palestina.
Tuduhan ini sangat berdasar pada kenyataan kalau setelah penyerbuan IDF ke kompleks-kompleks medis di Gaza, selalu ditemukan korban jiwa dalam jumlah sangat besar.
Pada kasus RS Al-Nasser baru-baru ini, ditemukan kuburan massal di lokasi kompleks medis tersebut setelah pasukan Israel menarik dari dari lokasi.
Kabar penemuan kuburan massal di dalam Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, Jalur Gaza telah menimbulkan kepedihan bagi warga Palestina.
Temuan kuburan massal di Gaza juga menuai beragam reaksi internasional.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyerukan penyelidikan yang transparan dan kredibel tentang hal itu.
Ada lebih dari 300 jenazah telah ditemukan sejauh ini dari rumah sakit tersebut setelah pasukan Israel mundur pada 7 April.