TRIBUNNEWS.COM - Otoritas Israel melarang Komisaris Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini untuk memasuki Gaza.
Ini merupakan kedua kalinya Lazzarini tidak diizinkan masuk ke Gaza sejak 7 Oktober 2023.
"Baru minggu ini (yang lalu), mereka menolak untuk kedua kalinya saya masuk ke Gaza, tempat saya berencana untuk berada bersama tim UNRWA kami, termasuk mereka yang berada di garis depan,” kata Lazzarini pada X, dikutip dari Anadolu Ajansi.
Sementara itu, Lazzarini telah mengunjungi Gaza selama 4 kali.
Menurut Lazzarini, Israel tidak mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.
“Pihak berwenang Israel terus menolak akses kemanusiaan ke PBB,” katanya pada hari Minggu (5/5/2024), dikutip dari Arab News.
Penolakan Israel terhadap akses bantuan kemanusiaan semakin meningkat saat ini.
“Di masa lalu tercatat peningkatan penolakan akses kemanusiaan dan serangan terhadap pekerja kemanusiaan dan konvoi,” katanya.
Lazzarini menjelaskan banyak para pekerja bantuan yang tidak diperbolehkan masuk Gaza sejak awal perang.
“Sejak awal perang, PBB termasuk UNRWA dan personel kemanusiaan lainnya, lokasi dan operasinya secara terang-terangan diabaikan," jelasnya.
Israel juga beberapa kali sengaja menargetkan akses bantuan kemanusiaan yang akan memasuki Gaza.
“Hanya dalam dua minggu terakhir, kami telah mencatat 10 insiden yang melibatkan penembakan terhadap konvoi," katanya.
Baca juga: UNRWA Bantah Klaim Israel yang Kebelet Serang Rafah: Jutaan Warga Sipil Belum Dievakuasi
Tidak hanya penembakan, banyak hal yang sengaja dilakukan Israel agar akses bantuan tidak masuk Gaza dengan mudah.
"Israel sengaja melakukan penangkapan staf PBB termasuk intimidasi, menelanjangi mereka, ancaman dengan senjata dan penundaan yang lama di pos pemeriksaan yang memaksa konvoi untuk bergerak dalam kegelapan atau dibatalkan,” kata Lazzarini.