TRIBUNNEWS.COM - Mantan Penasihat Jenderal Keamanan Nasional AS HR McMaster mengatakan Inggris harus bersiap menghadapi kemungkinan konflik di masa depan dengan membangun sistem pertahanan udara Iron Dome ala Israel.
Jenderal McMaster menjabat sebagai penasihat keamanan nasional antara tahun 2017 dan 2018.
Kepada outlet radio berita Inggris, LBC, minggu ini, McMaster berkata:
“Saya pikir ini cukup mendesak bagi Inggris, Amerika Serikat, dan semua negara untuk berinvestasi lebih banyak di bidang pertahanan."
Ketika ditanya apakah Inggris harus memiliki sistem Iron Dome, yang diciptakan Israel untuk mencegat roket yang ditembakkan oleh militan Hamas dan Hizbullah, dia berkata:
“Saya pikir setiap negara harus mengembangkan pertahanan dan rudal jarak jauh semacam ini.”
Memang benar, Inggris sedang mempertimbangkan untuk mengembangkan sistem pertahanan udara Iron Dome sendiri di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia dan sekutunya.
Laksamana Sir Tony Radakin, panglima Angkatan Bersenjata Inggris, mengatakan kepada LBC bulan lalu bahwa Inggris sedang melakukan "percakapan langsung" tentang pengembangan sistem pertahanan udara seperti milik Israel.
Ketika Eropa menghadapi ketidakamanan geopolitik yang semakin meningkat, Inggris harus berurusan dengan kemampuan pertahanan udaranya yang tidak memadai.
Michael Clarke, seorang analis pertahanan dan keamanan, mengatakan kepada Business Insider bahwa jika Inggris dan sekutunya di Eropa tidak dapat membela diri, operasi apa pun yang mereka gembor-gemborkan, akan kehilangan kredibilitas.
Cara terbaik untuk menghadapi konflik yang akan terjadi adalah dengan mencegahnya, kata Clarke.
Baca juga: Ngawur, Tentara Israel Kirim Foto Rahasia Iron Dome kepada Intel Iran yang Nyamar Jadi Wanita di FB
Inggris dan sekutunya perlu bersiap menghadapi apa pun, terutama ketika aliansi CRINK (China, Rusia, Iran, dan Korea Utara) semakin kuat, katanya.
Meskipun Rusia menjadi perhatian utama Inggris, Clarke mengatakan CRINK bertekad untuk mencoba melemahkan struktur politik internasional dan sistem berbasis aturan yang berbasis Barat.
Iron Dome Israel
Times of London melaporkan bahawa anggota senior pemerintah Inggris, telah meminta Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak untuk memasang sistem pertahanan rudal ala Iron Dome untuk Inggris.
Iron Dome jarak pendek Israel adalah sistem pertahanan udara yang telah beroperasi sejak 2011.
Sistem tangguh ini memiliki tingkat keberhasilan hingga 90 persen dan baru-baru ini berperan penting dalam mencegat rentetan rudal dan serangan drone yang diluncurkan dari Iran ke Israel.
Namun, mengembangkan sistem yang meniru sistem Israel adalah upaya yang mahal, kata Clarke.
“Israel adalah negara kecil,” katanya, kurang dari 10 persen luas Inggris.
“Israel menghabiskan banyak uang untuk sistem tiga tingkat yang masih memerlukan bantuan agar bisa efektif."
"Jadi, skala tantangan mempertahankan wilayah udara sangat besar."
Satu-satunya pilihan praktis Inggris adalah strategi “pertahanan titik”, kata Clarke.
Pertahanan titik mengacu pada mempertahankan area terbatas atau satu situs dari ancaman seperti serangan udara dan peluru kendali.
Rencana lebih terkonentrasi dan strategis daripada pertahanan wilayah.
Ancaman Rusia untuk Serang London secara Langsung
Sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, propaganda Rusia telah mengancam kemungkinan perang dengan Inggris, sekutu Ukraina.
Di saluran milik negara, Aleksey Zhuravlyov, ketua partai politik nasionalis Rodina, mengatakan bahwa dengan satu rudal Sarmat, Kepulauan Inggris tidak akan ada lagi, lapor Newsweek.
Baca juga: Ukraina Hanya Bisa Mimpi Punya Iron Dome seperti Israel, Ternyata Ini Alasannya
RS-28 Sarmat adalah rudal balistik antarbenua berbahan bakar cair Rusia yang dibuat oleh Biro Desain Roket Makeyev.
Pada kesempatan lain, propagandis Kremlin dan sekutu Putin, Vladimir Solovyov, bertanya, "Tidak bisakah kita akhirnya menyerang London?"
Inggris akan meningkatkan belanja pertahanan menjadi 2,5 persen pada tahun 2030, dengan total £87 miliar per tahun, menurut situs pemerintahannya.
Selain diskusi internal mengenai Iron Dome, Inggris juga sedang melakukan pembicaraan untuk bergabung dengan sistem pertahanan udara Eropa.
Inisiatif Perisai Langit Eropa berupaya untuk membangun sistem pertahanan udara Eropa terintegrasi berbasis darat dengan kemampuan rudal anti-balistik.
Prospek kekalahan strategis di Ukraina meningkatkan kemungkinan terjadinya lebih banyak krisis dengan Rusia di sekitar pinggiran Eropa.
Namun mobilisasi tidak akan dapat diandalkan tanpa sistem pertahanan udara yang berfungsi sebagai alat pencegah, menurut Clarke.
“Jika Inggris mengerahkan divisi tempurnya ke benua itu dan berperang melawan Rusia, maka pertempuran mereka akan menjadi tidak efektif dalam waktu 24 jam jika mereka terkena serangan udara,” kata Clarke.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)