TRIBUNNEWS.COM - Seorang penasihat Pemimpin Tertinggi Iran mengatakan bahwa Teheran bakal mengubah doktrin nuklirnya, jika Israel mengancam keberadaannya.
Pada bulan April, di tengah ketegangan dengan Israel, yang diyakini secara luas memiliki senjata nuklir, seorang Komandan Senior Garda Revolusi Iran juga mengatakan bahwa ancaman Israel dapat mendorong Iran untuk mengubah doktrin nuklirnya.
“Kami tidak mempunyai keputusan untuk membuat bom nuklir tetapi jika keberadaan Iran terancam, tidak ada pilihan selain mengubah doktrin militer kami,” Penasihat Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei, Kamal Kharrazi, seperti dilaporkan oleh Iran's Student News Network pada hari Kamis (9/5/2024).
Komentar terbaru pejabat tersebut pun menimbulkan pertanyaan tentang apa yang dikatakan Iran mengenai program nuklir damai mereka.
Selama ini, Teheran selalu mengklaim bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk memperoleh senjata nuklir, Al Arabiya melaporkan.
Pemerintah negara-negara Barat mencurigai mereka menginginkan teknologi nuklir untuk membuat bom; program nuklirnya telah menjadi pusat perselisihan berkepanjangan yang berujung pada sanksi.
Pada tahun 2022, penasihat yang sama mengatakan Iran secara teknis mampu membuat bom nuklir.
Tetapi katanya, Iran belum memutuskan apakah akan membuatnya.
Khamenei, yang memegang keputusan akhir dalam program nuklir Teheran, melarang pengembangan senjata nuklir dalam sebuah fatwa, atau perintah agama, pada awal tahun 2000an.
Dia menegaskan kembali hal tersebut pada tahun 2019.
Di tahun itu, Khamenei mengatakan bahwa membuat dan menimbun bom nuklir adalah “salah dan menggunakannya adalah haram”, atau dilarang secara agama.
Baca juga: Awas Ancaman Ledakan Nuklir Iran, Pemimpin Tertinggi Setuju, Salah Senggol Bisa Hancurkan Israel
Namun Menteri Intelijen Iran saat itu mengatakan pada tahun 2021 bahwa tekanan Barat dapat mendorong Teheran menuju senjata nuklir.
Dalam komentar terbarunya, Kharrazi mengatakan: “Jika terjadi serangan terhadap fasilitas nuklir kami oleh rezim Zionis, pencegahan kami akan berubah".
Untuk dicatat, rezim Zionis merupakan istilah yang digunakan resmi Iran untuk merujuk pada Israel.