TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin secara tiba-tiba mencopot jabatan Sergei Shoigu sebagai Menteri Pertahanan Rusia.
Untuk menggantikan posisi Shoigu, Putin telah menunjuk seorang ekonom, Andrei Belousov.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Minggu malam waktu setempat.
Meski tidak lagi menjabat sebagai Menteri Pertahanan Rusia, pria berusia 68 tahun ini telah ditunjuk sebagai Sekretaris Dewan Keamanan Rusia.
"Shoigu telah 'dibebastugaskan' dari jabatan Menteri Pertahanan melalui keputusan presiden dan ditunjuk sebagai Sekretaris Dewan Keamanan Rusia," kata Dmitry Peskov, dikutip dari CNN.
Tentunya ini akan menggantikan posisi Nikolai Patrushev yang sebelumnya telah menjabat sebagai Dewan Keamanan.
"Shoigu juga akan menjadi wakil Putin di Komisi Industri-Militer Rusia, sementara Nikolai Patrushev, Sekretaris Dewan Keamanan sebelumnya, akan dipindahkan ke pekerjaan lain," tambahnya.
Sebelumnya, Shoigu telah menjabat menjadi Menteri Pertahanan Rusia pada tahun 2012.
Mengutip dari BBC, Shoigu memainkan peran penting dalam perang Rusia dengan Ukraina.
Di luar perang, Shoigu diketahui memiliki hubungan dekat dengan Putin.
Pasalnya, keduanya sering pergi memancing bersama di negara asalnya, Siberia.
Baca juga: Redam Amukan Putin, Sekjen NATO Buka Suara: Kami Tak Akan Kirim Pasukan ke Ukraina
Kedekatan keduanya membuat Putin percaya dengan Shoigu.
Sehingga Shoigu menunjuk Putin menjadi Menteri Pertahanan Rusia meski tidak memiliki latar belakang militer.
Alasan Putin Gantikan Shoigu dengan Andrei Belousov
Belousov diketahui sebelumnya menjabat sebagai wakil perdana menteri pertama Rusia.
Namun saat ini, Putin menunjuk Belousov sebagai Menhan Rusia.
Peskov mengungkapkan alasan Putin menunjuk Belousov adalah karena ingin adanya inovasi baru bagi Rusia.
"Dia dipilih oleh Putin karena kebutuhan akan 'inovasi' kata Peskov dalam konferensi pers.
Ia menekankan bahwa peperangan dengan Ukraina membutuhkan pemikiran yang lebih terbuka.
"Hari ini di medan perang, pemenangnya adalah mereka yang lebih terbuka terhadap inovasi,” jelasnya.
“Oleh karena itu, wajar jika pada tahap saat ini, presiden memutuskan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia harus dipimpin oleh warga sipil," tambahnya.
Hal tersebut lantaran anggaran kementerian terkait perang belakangan ini mengalami peningkatan.
"Keadaan geopolitik yang diketahui, kita secara bertahap mendekati situasi pertengahan tahun 80-an ketika porsi pengeluaran untuk blok keamanan dalam perekonomian adalah 7,4 persen. Ini tidak penting, tapi sangat penting,” kata Peskov.
Kemudian Peskov menegaskan terkait latar belakang Belousov.
Menurut Peskov, Belousov bukanlah warga sipil biasa.
“Ini bukan hanya warga sipil, tapi orang yang sangat sukses mengepalai Kementerian Pembangunan Ekonomi Rusia, sudah lama menjadi ajudan presiden di bidang ekonomi, dan juga wakil ketua pemerintahan pertama di masa lalu. kabinet menteri,” kata Peskov.
Meski adanya pergantian Menteri Pertahanan, Peskov menegaskan tidak akan ada perubahan militer mendadak.
“Untuk komponen militer, penunjukan ini tidak akan mengubah sistem koordinat yang ada saat ini. Komponen militer selalu menjadi hak prerogatif Kepala Staf Umum (Valery Gerasimov), dan dia akan melanjutkan aktivitasnya. Saat ini tidak ada perubahan yang diperkirakan dalam hal ini,” katanya.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Vladimir Putin, Sergei Shoigu dan Rusia