News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Bahas Houthi di PBB, AS Malah Tuduh Iran Persenjatai Milisi Yaman dan Lawan Israel

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam foto selebaran yang disediakan oleh pusat media Houthi, para petempur Houthi berpartisipasi dalam latihan militer pada 12 Maret 2024, di Sana’a, Yaman. --- Di hadapan Dewan Keamanan PBB, AS menuduh Iran mempersenjatai Houthi.

TRIBUNNEWS.COM - Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pertemuan untuk membahas situasi di Laut Merah, menyusul meningkatnya serangan kelompok Houthi di kawasan itu.

Houthi menyerang kapal-kapal pro-Israel di jalur pelayaran di Laut Merah sejak 19 November 2023 sebagai protes terhadap agresi Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Wakil Duta Besar Amerika Serikat (AS), Robert Wood, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa Iran bersalah dalam hal ini karena memasok senjata kepada Houthi yang digunakan untuk menyerang kapal pro-Israel.

AS, sekutu dekat Israel, juga menuduh Iran berperan dengan mendukung milisi dalam perang saudara di Yaman.

"Jika PBB ingin membuat kemajuan dalam mengakhiri perang saudara di Yaman, mereka harus secara kolektif menegur Iran karena perannya yang mengganggu stabilitas dan bersikeras bahwa mereka tidak bisa bersembunyi di balik Houthi," kata Robert Wood, Selasa (14/5/2024).

"Ada banyak bukti bahwa Iran menyediakan senjata canggih, termasuk rudal balistik dan jelajah kepada Houthi yang melanggar sanksi PBB," ujarnya, dikutip dari VOA News.

Laut Merah Masih 'Panas' Meski Serangan Houthi Menurun

Houthi terlibat dalam perlawanan melawan Israel dengan menargetkan kapal-kapal terkait Israel yang melalui Laut Merah menuju ke pelabuhan Israel.

Sekutu Israel, AS, kemudian membentuk koalisi Laut Merah bersama Inggris untuk membalas serangan Houthi dengan alasan memperjuangkan kebebasan pelayaran di kawasan itu.

Serangan Houthi sempat berkurang setelah AS-Inggris rajin menyerang kawasan Yaman yang dikuasai Houthi.

Hans Grundberg, utusan khusus PBB untuk Yaman, memperingatkan Dewan Keamanan PBB bahwa situasi di Laut Merah masih panas meski serangan Houthi berkurang.

Baca juga: Houthi akan Rilis Daftar Kapal Pro-Israel yang Jadi Target Operasi Fase Ke-4 di Laut Merah

“Permusuhan terus berlanjut meskipun telah terjadi penurunan serangan terhadap kapal komersial dan militer di Laut Merah, Teluk Aden dan Samudera Hindia," kata Hans Grundberg, Selasa (14/5/2024).

Dia juga menyoroti pengumuman yang dikeluarkan oleh Houthi bahwa mereka akan memperluas cakupan serangan jika Israel tidak menghentikan agresinya di Jalur Gaza.

“Itu adalah provokasi yang mengkhawatirkan dalam situasi yang sudah bergejolak," ujarnya.

Rusia: Serangan Israel di Rafah Hanya Perkeruh Situasi di Yaman

Dalam pertemuan itu, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, mengatakan serangan Israel di Rafah hanya memperburuk situasi di Yaman.

Pada Senin (6/5/2024), Israel melancarkan serangan darat ke Rafah, Jalur Gaza selatan, yang merupakan tempat 1,5 juta warga Palestina mengungsi dari pengeboman Israel.

“Tidak ada keraguan bahwa hal ini akan berdampak pada situasi di perairan sekitar Yaman,” katanya.

Ia juga menekankan posisi Houthi yang menolak serangan Israel yang merugikan warga sipil Palestina.

“Kami menyerukan penghentian segera penembakan terhadap kapal komersial dan tindakan lain apa pun yang menghambat navigasi maritim,” tambah Nebenzia.

Perwakilan Rusia itu juga menekankan bahwa kehadiran koalisi AS di Laut Merah hanya memperburuk situasi di Yaman.

"Hal ini semakin memperumit situasi yang sudah rumit di Laut Merah," ujarnya, dikutip dari Mehr News.

Perang saudara antara kelompok Houthi dengan pasukan pro-pemerintah Yaman masih berlangsung hingga saat ini, dengan Houthi menguasai wilayah utara termasuk ibukota Yaman, Sana'a.

Meski pertempuran di Yaman berkurang sejak gencatan senjata pada tahun 2022, masih terdapat beberapa "titik api" di Yaman.

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 35.091 jiwa dan 78.827 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (14/5/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini