“Israel harus meminta pertanggungjawaban para penyerang dan berbuat lebih banyak untuk memungkinkan bantuan masuk – saya akan menyampaikan kekhawatiran saya kepada pemerintah Israel,” tambah Cameron.
Ia mengatakan warga Palestina di Jalur Gaza berisiko mengalami kelaparan massal yang parah, dikutip dari POLITICO.
Ekstremis Israel Serang Truk Bantuan
Pada hari Senin (13/5/2024), sekelompok pemukim ekstremis Israel menghancurkan beberapa makanan dari truk.
Aktivis perdamaian Israel, Sapir Sluzker Amran, yang menyaksikan serangan itu, mengidentifikasi pelakunya sebagai kelompok bernama Tsav 9.
“Kebanyakan dari mereka adalah pemukim. Mereka juga tinggal di sana, mereka adalah pemukim di pemukiman di daerah tersebut,” katanya kepada CBS News, Selasa (14/5/2024).
“Kebanyakan dari mereka berasal dari kelompok Zionis sayap kanan," lanjutnya.
Foto dan video yang diambil oleh Amran menunjukkan para penyerang menaiki truk, melemparkan paket makanan ke pinggir jalan dan membuang tepung dari karung.
“Mereka memulainya beberapa bulan yang lalu, mereka menggalang dana dalam jumlah besar dan mereka mempunyai banyak pendukung di pemerintahan,” kata Amran.
Ia mengklaim bahwa militer dan polisi Israel membocorkan lokasi truk-truk bantuan yang menuju Jalur Gaza kepada kelompok tersebut.
"Salah satu pemukim menyerang saya pada hari itu dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) malah melindungi penyerang tersebut," katanya.
Tsav 9 adalah kelompok ekstremis Israel yang berjanji memblokir semua bantuan ke Jalur Gaza.
Polisi Israel mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki serangan terhadap truk-truk bantuan itu dan telah menahan banyak pemukim.
Jumlah Korban
Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 35.091 jiwa dan 78.827 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (14/5/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).