Iran, Suriah, dan Rusia menuduh AS dan Israel mendukung ISIS.
Musim panas lalu, para pejabat AS dan Iran bertemu di Oman untuk merundingkan kesepakatan pertukaran tahanan dan pencairan dana Iran sebesar $6 miliar yang disita oleh AS dengan dalih menjatuhkan sanksi terhadap dugaan program nuklir Teheran.
Israel Bantah Terlibat
Kabar adanya negosiasi tidak langsung Iran-AS itu muncul satu hari sebelum kematian Presiden Ebrahim Raisi pada Minggu (19/5/2024)..
Pemerintah Israel memantau dengan cermat laporan mengenai kecelakaan helikopter yang mengangkut Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian, Minggu (19/5/2024).
Tim penyelamat berhasil menemukan puing-puing helikopter yang jatuh di provinsi Azerbaijan Timur Iran.
Namun harapan memudar bahwa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan menteri luar negerinya selamat dari kecelakaan helikopter itu.
"Helikopter Presiden Raisi terbakar habis dalam kecelakaan itu. Sayangnya, semua penumpang dikhawatirkan tewas," kata pejabat itu kepada Reuters.
Media Israel Ynetnews, menulis pejabat Israel menahan diri untuk mengomentari insiden tersebut.
Namun sumber tidak resmi telah mengklarifikasi bahwa Israel tidak terkait atau terlibat dalam kecelakaan helikopter tersebut.
Pejabat senior Israel mengatakan kematian Raisi dan Amir-Abdollahian diperkirakan tidak akan berdampak pada Israel atau kebijakannya terhadap Republik Islam.
Satu-satunya konsekuensi yang ditunggu Israel adalah siapa presiden yang akan menggantikan Raisi.
Media itu menulis salah satu kemungkinan yang bisa menggantikan Raisi adalah kembalinya Mahmoud Ahmadinejad, yang menjabat sebagai presiden keenam Iran dari tahun 2005 hingga 2013 dan dianggap sebagai musuh bebuyutan Israel.
Para pejabat senior menambahkan bahwa selain perubahan di Iran, tidak akan ada dampak terhadap Israel karena keputusan mengenai Israel dibuat oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Dialah yang mengambil keputusan penting mengenai program nuklir Iran.