News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Helikopter Presiden Iran Jatuh

Tim Penyelamat Tiba di Lokasi Jatuhnya Helikopter Presiden Iran: Situasinya Tidak Bagus

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim penyelamat saat berada di sekitar lokasi jatuhnya helikopter Presiden Iran, Ebrahim Raisi, Minggu (19/5/2024).

TRIBUNNEWS.com - Kantor berita Iran, IRNA, dan outlet-oulet berita semi-resmi, ISNA, melaporkan lokasi jatuhnya helikopter Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dan pejabat lainnya, telah ditemukan, Senin (20/5/2024).

Mengutip pernyataan Kepala Bulan Sabit Merah Iran (IRCS), Pir-Hossein Kolivand, ISNA mengatakan tim penyelamat sudah tiba di lokasi kecelakaan.

"Tim pencarian dan penyelamatan Bulan Sabit Merah telah mencapai lokasi jatuhnya helikopter yang membawa presiden," kata IRCS dalam sebuah pernyataan, dilansir AlJazeera.

Mseki demikian, IRCS tidak menyebutkan kondisi mereka yang berada di dalam helikopter tersebut.

Setidaknya 73 tim penyelamat berada di area kecelakaan helikopter dekat desa Tavil di provinsi Azerbaijan Timur Iran, menurut Kolivand.

Kolivand mengatakan "situasinya tidak bagus," menurut berita pemerintah Iran, IRNA.

Diketahui, helikopter yang membawa Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, serta beberapa orang lainnya, jatuh di daerah terpencil di Iran, Minggu (19/5/2024).

Sebagai Presiden Iran, Raisi adalah orang terkuat kedua dalam struktur Republik Islam tersebut, setelah Pemimpin Tertinggi, Ayatollah Khamenei.

Kecelakaan yang menimpa rombongan Raisi terjadi saat ketegangan tinggi melanda wilayah Timur Tengah, dengan perang yang berkecamuk di Gaza.

Juga, beberapa minggu setelah Iran melancarkan serangan drone dan rudal ke Israel sebagai tanggapan atas serangan mematikan terhadap kompleks diplomat Israel di Damaskus, Suriah.

Sebagai informasi, ada sembilan orang di dalam helikopter yang kondisinya hingga saat ini belum diketahui.

Baca juga: Sinyal dari Helikopter Presiden Iran yang Jatuh Sudah Terdeteksi, Panglima IRGC Pimpin Pencarian

Dikutip dari CNN, operasi penyelamatan masih terus dilakukan hingga kini.

Sementara itu, tim penyelamat menghadapi kabut tebal dan suhu dingin ekstrem di Provinsi Azerbaijan Timur, lokasi diduga helikopter Raisi jatuh.

Sebuah drone Turki telah mendeteksi keberadaan helikopter Raisi, tapi belum mencapai lokasi tempat helikopter jatuh.

Turki dan Rusia mengatakan mereka mengirim pesawat untuk membantu operasi pencarian.

Komandan IRGC Turun Tangan

Sebelumnya, pada Senin pagi, IRNA melaporkan seorang komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) turun tangan mencari helikopter Raisi yang jatuh.

Komandan itu telah mengonfirmasi adanya deteksi sumber panas yang diyakini puing-puing helikopter Raisi.

Dikutip dari The Guardian, tim penyelamat termasuk dari militer Iran, sedang menyisir sekitar lokasi jatuhnya helikopter itu.

Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran (IRCS) diketahui juga berada di dekat lokasi kecelakaan.

Namun, IRCS sempat sulit mendekat karena cuaca yang buruk.

Terpisah, masyarakat Iran mendoakan keselamatan Raisi begitu kabar helikopter jatuh menjadi tajuk utama.

Seorang warga Teheran, Vakili, mengatakan kepada AFP, ia "takut" akan kemungkinan terburuk.

Baca juga: Israel di Balik Jatuhnya Helikopter Presiden Iran? Ini Analisis Eks Penasihat Keamanan Israel

Ia mengingat kembali momen-momen menegangkan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

"Saya harap mereka baik-baik saja dan ditemukan," kata dia.

"Perasaan yang aneh, seperti yang sudah kami rasakan sebelumnya saat Qasem Soleimani tewas," lanjutnya, mengacu pada Komandan IRGC yang terbunuh dalam serangan drone AS di Baghdad, Irak, pada 2020 silam.

"Saya sangat sedih," kata warga Teheran lainnya.

"Kami berharap dia (Raisi) dan lainnya ditemukan dalam keadaan sehat."

Sekelompok pria berlutut di pinggir jalan sambil menggenggam tasbih dan menonton video Raisi yang sedang salat, beberapa di antara mereka tampak menangis.

"Jika sesuatu terjadi padanya, kami akan patah hati," ujar seorang pria, Mehdi Syedi.

"Semoga doanya berhasil dan semoga dia kembali ke pelukan bangsa dengan selamat."

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini