TRIBUNNEW.COM - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengumumkan lima hari berkabung setelah kematian Presiden negara itu, Ebrahim Raisi.
Ayatollah Khamenei mengatakan dia menyampaikan belasungkawa "kepada rakyat Iran".
Iran kini punya waktu maksimal 50 hari sebelum harus digelar pemilihan presiden untuk memilih pengganti Raisi, Reuters melaporkan.
“Saya mengumumkan lima hari berkabung di depan umum dan menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Iran,” kata Khamenei dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi IRNA.
Raisi tewas dalam kecelakaan helikopter di daerah pegunungan di barat laut Iran, bersama dengan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian.
Media pemerintah mengonfirmasi bahwa mereka terbunuh setelah helikopter yang mereka tumpangi jatuh pada hari Minggu (19/5/2024)
Raisi, yang berusia 63 tahun, dianggap sebagai calon penerus pemimpin tertinggi.
Setelah kematiannya, Wakil Presiden Pertama Iran, Mohammad Mokhber ditunjuk untuk mengemban tugas sementara setelah kematian Presiden.
Mokhber akan bekerja sama dengan para kepala legislatif dan peradilan Iran untuk mempersiapkan pemilihan presiden dalam waktu 50 hari.
Ini adalah jangka waktu yang ditetapkan dalam konstitusi Iran untuk menggantikan presiden yang meninggal saat menjabat.
Kabinet Iran juga telah menunjuk Wakil Menteri Luar Negeri Ali Bagheri Kani sebagai Plt Menteri Luar Negeri.
Baca juga: Siapa Sosok Presiden Iran Pengganti Ebrahim Raisi?
Helikopter yang membawa rombongan tersebut awalnya dikabarkan melakukan pendaratan darurat dalam kondisi berkabut, BBC melaporkan.
Lokasi jatuhnya pesawat dekat perbatasan dengan Azerbaijan, tempat Raisi bertemu dengan Presiden Ilham Aliyev.
Menurut media lokal dia ada di sana untuk membuka bendungan Qiz Qalasi dan Khodaafarin.