News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hasil Investigasi Kecelakaan Helikopter Presiden Iran: Tak Punya Transponder, Pakai Teknologi Usang

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hasil investigasi atas kecelakaan helikopter Bell 212 yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi di hutan lindung pegunungan Dizmar, Azerbaijan Timur, mendapati fakta bahwa heli tersebut tidak dilengkapi dengan transponder yang bisa menginformasikan ketinggian dan lokasi heli.

Helikopter Bell 212 buatan pabrik Amerika Serikat (AS) mengalami kecelakaan saat mengangkut Presiden Iran Ebrahim Raisi dan 8 pejabat Iran Lainnya.

Mengutip data dari dari Global Air, helikopter Bell 212 memiliki panjang 17,4 meter, tinggi 3,8 meter, dan rentang sayap 14,6 meter. Bell 212 memiliki berat kosong 2961,5 kg dengan kapasitas bahan bakar 656,3 kg dan muatan maksimal 1766,3 kg.

Baca juga: Iran Gelar Sidang Majelis Pertama pasca Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Mejanya Dihiasi Karangan Bunga

Sejak 1960 ll helikopter ini telah digunakan untuk militer Kanada, di tahun 1971 helikopter ini mengalami modifikasi menggunakan dua mesin turboshaft, sehingga memberikan kapasitas angkut yang lebih besar.

Helikopter Bell 212 yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi yang jatuh di hutan lindung pegunungan Dizmar, Azerbaijan Timur, tidak dilengkapi peralatan navigasi memadai seperti transponder untuk menginformasikan ketinggian dan lokasi helikopter saat dioperasikan.

Sebagai helikopter serbaguna, Bell 212 dapat beradaptasi dengan segala situasi, termasuk membawa orang, mengerahkan peralatan pemadam kebakaran udara, mengangkut kargo, dan senjata.

Dengan kemampuan ini Helikopter Bell 212 setidaknya sudah digunakan lebih dari 60 negara.

Organisasi non-militer yang memakai Bell 212 ini di antaranya adalah Penjaga Pantai (Coast Guard) Jepang; lembaga penegak hukum dan pemadam kebakaran di Amerika Serikat; dan polisi nasional Thailand.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini