Pada Rabu kemarin, Saree mengumumkan operasi yang dilakukan oleh Angkatan Laut Yaman yang menargetkan kapal perusak USS Mason Amerika di Laut Merah dengan sejumlah rudal anti-kapal.
Yahya Saree juga menyebutkan bahwa angkatan laut dan pasukan rudal Yaman melakukan operasi gabungan terhadap kapal Destiny di Laut Merah, mengklaim serangan mengenai langsung sasaran.
Serangan dilakukan, setelah kapal tersebut melanggar larangan yang diberlakukan pada kapal Israel atau tujuan Israel pada 20 April.
Baca juga: Houthi Umumkan Operasi Tahap Empat: Semua Kapal dari Negara Mana Pun Bakal Diserang Kalau ke Israel
Pengumuman ini muncul setelah Saree pada Senin menegaskan dimulainya fase keempat eskalasi terhadap pendudukan Israel, yang menunjukkan bahwa operasi signifikan sebagai bagian dari fase tersebut akan segera dilakukan.
Spesifikasi Drone MQ-9 Reaper
CNBC melansir, mengutip dari Guardian, Jumat (17/3/2023), kalau drone MQ-9 Reaper adalah drone besar tanpa awak yang diproduksi oleh General Atomics.
Drone tempur ini dioperasikan dari jarak jauh oleh dua orang.
Satu orang berperan sebagai pilot dan satu lagi mengoperasikan sensor dan senjatanya.
MQ-9 Reaper memiliki panjang 11 meter, sementara rentang sayap lebih dari 22 meter.
Drone canggih ini mampu terbang selama lebih dari 27 jam dengan kecepatan sampai 480 kilometer per jam.
Drone MQ-9 Reaper dapat terbang setinggi 15 kilometer dan mondar mandir di sekitar target incaran, sehingga sangat cocok untuk pengintaian.
Harganya sangat mahal, di mana 1 unit MQ-9 Reaper yang terdiri dari 4 drone biayanya tembus US$ 56,5 juta (Rp 869 miliar).
Angkatan Udara AS menyebut fungsi utama MQ-9 Reaper adalah mengumpulkan informasi intelijen dan di saat yang sama bisa menyerang target secara akurat.
Drone ini bisa membawa rudal mematikan Hellfire sampai 16 unit, sama dengan kapasitas penampungan helikopter tempur Apache.
Penggunaan drone semacam ini untuk militer AS sudah rutin sejak 1995, ketika pendahulu Reaper yaitu Predator, dikerahkan untuk mendukung serangan NATO di Serbia.
Predator juga banyak digunakan dalam perang Irak dan Afghanistan, di mana serangannya terkadang juga menimbulkan korban sipil.
Predator pensiun pada tahun 2017, digantikan oleh MQ-9 Reaper ini yang menjadi drone utama bagi angkatan udara AS.
(oln/khbrn/almydn/cnbc/tgrdn/*)