TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pejabat dan media Pemerintah Iran pada Senin (20/5/2024) menyatakan, Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter di daerah pegunungan.
Helikopter yang membawa Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian itu jatuh pada Minggu (19/5/2024).
Puing-puing helikopter telah ditemukan pada Senin pagi, setelah dilakukan pencarian semalaman dalam kondisi badai salju.
Baca juga: Kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi Bikin Harga Minyak Dunia Makin Melambung
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyatakan keprihatinan atas kabar tersebut.
"Pemerintah Indonesia mengikuti dengan penuh keprihatinan musibah yang menimpa helikopter yang membawa Presiden Iran, Y.M Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Iran, Y.M Hossein Amir-Abdollahian, dan para delegasi yang menyertainya. Teriring doa kami bagi mereka dan seluruh rakyat Iran," kata Kemlu RI, di X(Twitter).
Presiden Rusia Vladimir Putin menemui Duta Besar Iran untuk Rusia, Kazem Jalali, setelah Presiden Iran Ebrahim Raisi mengalami kecelakaan helikopter dan dinyatakan meninggal dunia. Adapun pertemuan dengan Putin pada pukul 22.00 waktu setempat itu diungkapkan oleh Jalali.
“Tuan Putin, meski Minggu adalah hari libur di Rusia, menggelar rapat pukul 22.00 bersama dengan pejabat senior pertahanan Rusia dan aparat keamanan dan setelah diundang, sya menghadiri rapat sebagai Dubes Republik Islam Iran,” ujar Jalali dikutip dari kantor berita IRNA.
Jalali menyebut sejumlah pejabat yang hadir ialah Menteri Pertahanan Andrey Belousov, Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Sergei Shoigu, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Valery Gerasimov, Menteri Pertahanan Sipil, Kedaruratan, dan Bencana Alexander Korenkov, Asisten Khusus Presiden Igor Levitin, dan salah satu pejabat senior pada Organisasi Keamanan Federal.
Menurut Jalali, Putin amat sedih dengan kabar kecelakaan yang menimpa Raisi.
“Tuan Putin pertama-tama berbicara kepada saya dan berkata bahwa mereka sangat sedih mendengar kabar kecelakaan helikopter Presiden Iran dan akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk membantu,” kata Jalali.
Baca juga: Intelijen Iran Dikabarkan Grebek Kedutaan India di Teheran, Buntut Kematian Presiden Raisi
Jalali menyebut Putin sangat khawatir dan gundah.
“Pastikan untuk menyampaikan pesan saya kepada Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam bahwa kami siap melakukan apa pun yang diperlukan,” ucap Putin seperti yang disampaikan Jalali.
Kata Jalali, dalam rapat itu Putin juga mengumumkan bahwa Rusia sudah menyiapkan dua pesawat dengan 50 pasukan terbaik yang dilengkapi dengan peralatan dan pendaki terlatih untuk melakukan evakuasi.
“Selain itu, dua helikopter Rusia juga sudah siap untuk bergabung dengan operasi penyelamatan dari Armenia pada Minggu pagi,” ujar Jalali.
Ketika ditanya Putin perihal detail kecelakaan itu dan apakah sinyal dari helikopter telah diterima, Jalali menyinggung kondisi cuaca buruk di sana.
Sementara itu, Pakistan mengumumkan hari berkabung selama satu hari selepas kecelakaan yang menimpa Raisi. Dalam pernyataan di media sosial X, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengungkapkan dukacita dan simpatinya yang mendalam atas kecelakaan itu.
“Pakistan senang menerima Presiden Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian dalam kunjungan bersejarah kurang dari sebulan lalu. Mereka adalah kawan baik Pakistan,” kata Sharif.
“Pakistan akan memperingati hari berkabung dan bendera akan dinaikkan setengah tiang sebagai tanda penghormatan kepada Presiden Raisi dan rekannya dan solidaritas dengan Iran,” ujarnya menambahkan.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan pada hari Senin bahwa ia "sangat sedih" atas kematian Presiden Raisi dan para pejabat lainnya dalam kecelakaan helikopter.
"Saya sangat sedih atas kematian tragis Presiden Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dan beberapa pejabat Republik Islam Iran lainnya," ujarnya dalam pernyataan di media sosial.
Presiden Suriah Bashar al-Assad juga menyatakan solidaritasnya dengan sekutu dekatnya, Teheran, yang telah mendukungnya selama bertahun-tahun perang di negaranya.
Assad menegaskan solidaritas Suriah dengan Republik Islam Iran dan dengan keluarga mendiang almarhum serta rekan-rekannya. "Kami telah bekerja sama dengan mendiang Presiden untuk memastikan bahwa hubungan strategis antara Suriah dan Iran berkembang selalu," imbuhnya.
Perdana Menteri India Narendra Modi juga mengatakan dirinya "sangat sedih dan terkejut dengan kematian tragis" Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter.
"Saya turut berbela sungkawa yang tulus kepada keluarganya dan rakyat Iran," tulis Modi di platform media sosial X
Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al Sudani turut menyampaikan duka cita usai Raisi meninggal.
"Irak menyampaikan dukungan untuk warga dan pemimpin Iran di situasi yang sulit ini," demikian pernyataan resmi PM Irak, dikutip Reuters.
Ucapan duka cita juga disampaikan Presiden Venezuela Nicolas Maduro."Peluk hangat dari Republik Bolivarian Venezuela. Anda, Iran, merupakan contoh dari kehormatan, moralitas, dan perlawanan," kata Maduro dikutip Al Jazeera.
Cuaca Buruk
Mengutip dari Al Jazeera, kecelakaan heli yang ditumpangi Presiden Raisi kemungkinan besar disebabkan oleh cuaca yang buruk yang memicu awan dan kabut tebal.
Bahkan ketika proses evakuasi dan pencarian heli lakukan cuaca buruk masih menghantam wilayah sekitar pegunungan Iran yang menjadi lokasi kecelakaan.
Semua sumber daya tentara dan pasukan elit Garda Revolusi Iran telah dikerahkan dalam operasi pencarian Presiden Iran. Kepala Bulan Sabit Merah Iran Pirhossein Koolivand mengatakan bahwa puing-puing heli yang membawa Presiden Ebrahim Raisi telah ditemukan tetapi situasinya tidak baik.
“Helikopter telah ditemukan. Sekarang, kami bergerak menuju helikopter, situasinya tidak baik," jelas Koolivand.
Kecelakaan heli yang ditumpangi Raisi dan pejabat Iran terjadi di wilayah pegunungan di timur laut Iran, tak jauh dari perbatasan Iran-Azerbaijan. Presiden Raisi menumpangi helikopter tersebut untuk meresmikan sebuah proyek bendungan Minggu waktu setempat. Bendungan Qiz-Qalasi merupakan proyek bersama dengan pemerintah Azerbaijan.
Namun ketika heli yang ditumpangi rombongan Raisi hendak kembali ke ibu kota, helikopter tersebut mendadak hilang kontak. Jurnalis Al Jazeera yang berbasis di Teheran, Resul Serdar, mengungkap bahwa kondisi helikopter terbakar habis tanpa sisa.
Dengan kondisi tersebut kemungkinan para penumpang selamat termasuk presiden Raisi sangat kecil. “Pihak berwenang Iran juga mengatakan bahwa beberapa jenazah terbakar hingga tidak dapat dikenali lagi, dan mereka belum dapat mengidentifikasi siapa yang berada di lokasi tersebut," ujar laporannya.
Setelah Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter mencuat banyak pihak berspekulasi bahwa agen Mossad Israel merupakan dalang dari kecelakaan heli yang menyebabkan tewasnya presiden Raisi.
Bahkan tudingan ini sempat memuncaki trending topic di linimasa X. Media Israel Ynetnews, menulis pejabat Israel menahan diri untuk mengomentari insiden tersebut. Namun sumber tidak resmi telah mengklarifikasi bahwa Israel tidak terlibat dalam kecelakaan helikopter tersebut.
Pejabat senior Israel itu juga mengatakan kematian Raisi dan Amir-Abdollahian diperkirakan tidak akan berdampak pada Israel atau kebijakannya terhadap Republik Islam.(Tribun Network/dan/reuters/aljazeera/Ynetnews/wly)