Patut dicatat bahwa tentara pendudukan Israel sering melindungi pemukim ketika mereka melakukan serangan terhadap warga Palestina dan desa-desa mereka di Tepi Barat yang diduduki.
Penduduk Jalur Gaza saat ini menghadapi kelangkaan bantuan, makanan, obat-obatan dan pasokan kesehatan, terutama karena tentara pendudukan Israel menutup penyeberangan Rafah dan Kerem Shalom pada awal bulan ini.
Reaksi Kemenlu RI
Melalui pesannya di Twitter, Indonesia mengutuk keras blokade dan perusakan yang dilakukan oleh warga sipil Israel terhadap bantuan kemanusian dari masyarakat internasional bagi warga Gaza.
"Indonesia mengutuk keras blokade dan perusakan yang dilakukan oleh warga sipil Israel terhadap bantuan kemanusian dari masyarakat internasional bagi warga Gaza" tulis Kementrian Luar Negeri Indonesia di akun Twitternya.
"Pembiaran yang dilakukan oleh aparat keamanan Israel membuktikan posisi Israel yang terus mencoba menghalangi dengan berbagai cara penyaluran bantuan kemanusiaan bagi rakyat Gaza. Tindakan tersebut seharusnya ditindak dengan tegas dan dipastikan tidak terulang lagi" tulisnya lagi.
"Jaminan kelancaran bantuan kemanusiaan sangat penting . Dewan Keamanan harus memastikan jaminan dari Israel bagi kelancaran pemberian bantuan kemanusiaan, guna mencegah memburuknya katastropi kemanusiaan di Gaza" tambah Kemenlu RI.
Amerika Serikat Turut Mengutuk
Sekutu utama Israel, Amerika Serikat juga turut mengecam tindakan warga sipil Israel yang secara barbar merusak bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza.
Penasehat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan menyebut, tindakan ini sama sekali tidak dapat diterima.
"Sangat disayangkan ada orang yang menyerang dan menjarah konvoi. Ini adalah perilaku yang benar-benar tidak dapat diterima," kata Sullivan, dikutip dari The Times of Israel.
Dikutip dari thenationalnews, AS mengungkapkan kemarahan total setelah pemukim Israel menyerang konvoi bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza yang sedang dilanda kelaparan.
Para pemukim Israel menggeledah truk yang membawa bantuan, yang dikirim dari Yordania di persimpangan antara Tepi Barat dan Israel.
“Sungguh sangat memalukan bahwa ada orang-orang yang menyerang dan menjarah konvoi yang datang dari Yordania menuju Gaza,” kata Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dalam sebuah pengarahan.
“Kami sedang mencari alat yang kami miliki untuk merespons hal ini. Dan kami juga menyampaikan kekhawatiran kami pada tingkat tertinggi pemerintahan Israel.”