Pernyataan tersebut selanjutnya menyerukan negara-negara lain untuk "mengambil keputusan mendasar ini sesegera mungkin".
Sebagai informasi, saat ini tujuh anggota dari 27 negara Uni Eropa secara resmi mengakui negara Palestina.
Lima di antaranya adalah negara-negara bekas blok timur yang mengumumkan pengakuan pada tahun 1988, seperti halnya Siprus, sebelum bergabung dengan blok tersebut.
Sementara itu, Jerman mengatakan pihaknya tidak akan mengakui negara Palestina untuk saat ini.
Juru bicara Kanselir Olaf Scholz mengatakan, Jerman mengharapkan solusi dua negara yang dinegosiasikan antara Israel dan Palestina yang akan mengarah pada pembentukan negara Palestina yang terpisah.
Namun, Jerman mengakui bahwa solusi tersebut meskipun merupakan solusi terbaik, masih jauh dari harapan.
Baca juga: Perang Israel-Hamas: PBB Hentikan Bantuan Pangan untuk Rafah
Di sisi lain, Israel kerap merespons keputusan negara-negara asing yang dianggap bertentangan dengan kepentingannya dengan memanggil duta besar negara-negara tersebut.
Israel juga menghukum warga Palestina melalui tindakan seperti membekukan transfer pajak ke Otoritas Palestina yang kekurangan uang.
Meskipun banyak negara telah mengakui negara Palestina, namun belum ada satu pun negara besar di Barat yang mengakui hal tersebut.
Selain itu, tidak jelas seberapa besar dampak yang akan ditimbulkan dari tindakan ketiga negara tersebut.
Baca juga: Intelijen AS: Pejuang Gaza Muncul Terus, Hamas Rekrut Ribuan Saat Perang, Israel Tak Mungkin Menang
Meski begitu, pengakuan mereka akan menandai pencapaian yang signifikan bagi Palestina, yang percaya bahwa hal ini memberikan legitimasi internasional atas perjuangan mereka.
Norwegia mengatakan akan meningkatkan kantor perwakilannya untuk Palestina menjadi kedutaan besar, tetapi tidak jelas apa yang akan dilakukan Irlandia dan Spanyol.
Kemungkinan besar hanya sedikit perubahan yang akan terjadi dalam jangka pendek.
Perundingan perdamaian terhenti, dan pemerintah garis keras Israel semakin menentang pendirian negara Palestina.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel