Dan Hamas mengupayakan diakhirinya perang dan pembebasan tahanan Palestina di Israel.
Pasukan Israel menyerbu Nablus, Bethlehem dan kota-kota Tepi Barat lainnya
Pasukan Israel telah menangkap beberapa warga Palestina dalam penggerebekan di Tepi Barat yang diduduki Sabtu (25/5/2024) malam.
Penggerebekan juga terjadi di Nablus, Bethlehem, Jenin dan Yatta, di selatan Hebron, Al Jazeera Arab melaporkan.
"Pasukan Israel juga menyerbu kota Husan di Betlehem dan desa Madama, di selatan Nablus," tambah koresponden Al Jazeera Arab.
Hampir 36.000 warga Palestina tewas dalam serangan Israel, kata Kementerian Kesehatan Gaza.
Setidaknya 8.680 warga Palestina telah ditahan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak 7 Oktober, menurut Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina.
Terdapat 9.300 tahanan politik yang ditahan di penjara-penjara Israel dan 3.424 tahanan administratif (ditahan tanpa dakwaan atau pengadilan), menurut perkiraan dari Asosiasi Dukungan Tahanan dan Hak Asasi Manusia Addameer yang berbasis di Ramallah.
Warga Palestina meninggalkan Jabalia
Situasinya sangat sulit bagi semua orang di kamp pengungsi Jabalia dan di wilayah utara Jalur Gaza.
Militer Israel memperluas operasi daratnya.
Mereka memaksa warga dan pengungsi meninggalkan wilayah mereka di wilayah al-Faluja dan Beit Lahiya.
Orang-orang yang telah meninggalkan bagian timur kamp Jabalia menuju al-Faluja dan Beit Lahiya kini terpaksa pergi lagi setelah dua minggu operasi darat militer ini. Mereka pergi tanpa mengetahui tempat tujuan tertentu.
Mereka tidak mempunyai tempat berlindung dan pasukan Israel telah menghancurkan sebanyak mungkin rumah dan tempat perlindungan orang-orang ini.
Kondisinya sangat buruk, bersamaan dengan tembakan senjata berat dan tembakan artileri tanpa henti dari pasukan Israel.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)