Soal Pembantaian di Rafah, Israel Balik Curigai Hamas: Kami Cuma Pakai Bom Kecil 17 Kg
TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel mencoba mengarahkan tuduhan sebagai pelaku pembantaian di Kamp Pengungsi Tel Al-Sultan ke hidung Hamas.
Terlepas dari serangan udara mematikan yang mereka lakukan ke tenda-tenda pengungsian di lokasi pembantaian tersebut, militer Israel malah mencurigai kalau amunisi atau bahan mudah terbakar lainnya menyebabkan ledakan sekunder dan kebakaran besar di lokasi tenda-tenda warga Gaza yang mengungsi di Rafah.
Israel berdalih, serangan udara yang terjadi pada Minggu (26/5/2024) itu ditujukan pada dua target utama dari pihak Hamas.
Baca juga: Temuan Soal Pembantaian Rafah: Bom Israel Kena Tangki Bahan Bakar Tal Al-Sultan, Para Korban Hangus
Pembantaian tersebut mengakibatkan kematian puluhan warga sipil Palestina yang terbakar hidup-hidup saat tertidur.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut itu sebagai tragic error, sedangkan IDF menyebut, penyelidikan atas tragedi itu masih berlangsung.
IDF mengklaim, telah melacak dua komandan Hamas Yassin Rabia dan Khaled Najjar sebelum serangan terhadap kompleks di lingkungan Tel Al-Sultan di Rafah barat pada Minggu malam.
Baca juga: Yordania Kutuk Israel Atas Pembantaian Rafah, Ratu Rania: Korban Digiring Lalu Dibakar Saat Tidur
Menurut intelijen IDF, daerah tersebut telah digunakan untuk kegiatan Hamas, termasuk untuk peluncur roket di dekatnya.
Militer IDF mengklaim, serangan tersebut terjadi di luar “zona kemanusiaan” yang ditetapkan di wilayah al-Mawasi, yang berjarak lebih dari satu kilometer dari kompleks sasaran.
IDF kemudian menyatakan, langkah-langkah sudah diambil untuk memastikan tidak ada warga sipil, terutama perempuan dan anak-anak, yang berada di lokasi yang diduga sebagai kompleks Hamas tersebut pada saat serangan terjadi.
Baca juga: Babak Belur di Jabalia, Batalyon 202 IDF Lihat Keanehan Petempur Brigade Al-Qassam di Gaza Utara
Pakai Dua Bom 'Kecil' Seberat 17 Kg
Satu di antara langkahnya adalah, klaim tentara Israel, jet tempur IDF 'cuma' menggunakan dua amunisi kecil, masing-masing membawa hulu ledak seberat 17 kilogram, untuk meminimalkan risiko korban sipil karena dekat dengan kamp pengungsi Palestina.
Meski diklaim sudah dilakukan tindakan pencegahan, faktanya ledakan bom itu memicu kebakaran hebat di kompleks yang berdekatan dimana warga sipil Palestina berlindung.
Otoritas kesehatan Palestina di Gaza melaporkan 45 orang tewas dan puluhan lainnya terluka.
"Investigasi awal yang dilakukan IDF menunjukkan bahwa dua rudal kecil saja tidak akan cukup untuk menyalakan api," tulis klaim IDF dilansir i24NEWS.
Baca juga: Israel Bantai Pengungsi di Tal al-Sultan Rafah Sudah Dapat Lampu Hijau AS, Ini Respons Hamas-PIJ