News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

PBB akan Memasukkan Israel ke Dalam Daftar Hitam, Laporan Channel 13, Israel Siap-siap Dikucilkan

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penduduk Rafah, Palestina, meninggalkan kota itu setelah dibombardir pasukan IDF

PBB akan Memasukkan Israel ke Dalam Daftar Hitam, Laporan Channel 13, Israel Siap-siap Dikucilkan

TRIBUNNEWS.COM- Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB akan memasukkan Israel ke dalam daftar hitam, Media Israle, Channel 13 menyebutkan.

Channel 13 Israel mengatakan kemarin bahwa sebuah resolusi PBB sedang dipersiapkan yang akan mengutuk negara pendudukan dan menganggap tentara pendudukan Israel sebagai “sebuah organisasi yang membunuh anak-anak,” menekankan bahwa ada serangkaian diskusi yang sedang berlangsung di pemerintahan Netanyahu untuk menanggapi hal tersebut.

Hal ini terjadi pada saat Washington menegaskan bahwa mereka khawatir akan perluasan isolasi internasional terhadap Israel. Mereka takut dikucilkan oleh dunia internasional.

“Mengingat peristiwa Rafah dan keputusan yang dikeluarkan terhadap Israel oleh ICJ di Den Haag, sebuah resolusi PBB sedang dipersiapkan yang menganggap tentara Israel sebagai ‘organisasi yang membunuh anak-anak’.”

“Malam ini [Selasa] perdebatan maraton sedang berlangsung di Israel sebelum keputusan dramatis dikeluarkan dalam beberapa hari atau minggu mendatang, mengenai apakah Israel akan ditambahkan ke daftar hitam PBB, dan apakah IDF akan dinyatakan sebagai 'organisasi yang membunuh anak-anak,” katanya.

“Hasil yang muncul dari diskusi yang berlangsung di Markas Besar Keamanan Nasional dan di dalam IDF adalah bahwa tahun ini, untuk pertama kalinya setelah berbagai ancaman akibat perang, PBB akan benar-benar menyatakan bahwa IDF adalah entitas yang menyakiti dan membunuh anak-anak.”

Saluran tersebut mencatat bahwa pengumuman ini “menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan pejabat senior pendudukan,” karena “memiliki konsekuensi praktis yang dapat membahayakan pasokan senjata ke Israel.”

Dijelaskan juga bahwa resolusi tersebut akan berlaku selama empat tahun, jika benar-benar diterima, dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan memberikan persetujuan akhir.

Juru bicara Gedung Putih John Kirby, kemarin memperingatkan bahwa ada bahaya nyata bahwa Israel dapat “menjadi semakin terisolasi dari komunitas internasional karena cara mereka melakukan operasi ini” di Rafah.

Terlepas dari gambar-gambar di Rafah yang menunjukkan mayat-mayat warga sipil Palestina yang terbakar, termasuk anak-anak, Kirby menyatakan bahwa serangan terhadap Rafah pada hari Minggu dan hari ini tidak mendorong penarikan bantuan militer AS kepada Israel.

Dia Menambahkan bahwa AS sedang menunggu hasil penyelidikan Israel atas serangan itu.

(Sumber: Middle East Monitor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini