News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Bakal Hapus Taliban dari Daftar Teroris, Kabul Puji Moskow Ikuti Realpolitik

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Kantor Politik Taliban di Qatar, Suhail Shaheen. - ada Senin (27/5/2024), Kepala Kantor Politik Taliban di Qatar, Suhail Shaheen mengatakan kepada kantor berita Rusia, Sputnik bahwa Kabul menyambut baik usulan Moskow untuk menghapus mereka dari daftar teroris. 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia dikabarkan bakal menghapus kelompok militan Taliban dari daftar teroris asing.

Pada Senin (27/5/2024), Kepala Kantor Politik Taliban di Qatar, Suhail Shaheen mengatakan kepada kantor berita Rusia, Sputnik bahwa Kabul menyambut baik usulan Moskow untuk menghapus mereka dari daftar teroris. 

"Kami menyambut baik usulan Kementerian Luar Negeri Rusia dan Kementerian Kehakiman Rusia untuk menghapus status organisasi teroris (yang disematkan ke Taliban) dari IEA," kata Shaheen. dikutip dari Al Mayadeen.

Seruan untuk mengeluarkan Taliban dari daftar teroris muncul setelah Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov menyatakan kalau gerakan Taliban merupakan otoritas yang berkuasa di Afghanistan.

Maka dari itu, Moskow punya rencana untuk menghapus Taliban dari daftar organisasi yang dilarang di Rusia.

"Taliban menghargai pernyataan Lavrov dan ini juga menunjukkan bahwa Rusia mengikuti realpolitik dan mengedepankan kepentingan nasionalnya," papar Shaheen.

Dikutip dari Vocabulary, realpolitik diartikan sebagai realisme politik yang mana berfokus pada konsep penggunaan kekuasaan negara dalam mencapai kepentingan nasional.

Lebih lanjut, pejabat itu lantas mengungkapkan keinginan Taliban untuk membina hubungan positif dengan komunitas internasional.

“Kami tidak pernah menjadi teroris, kami berjuang untuk pembebasan negara kami dari pendudukan asing. Ini adalah hak sah kami," serunya.

"Kami ingin hubungan positif dengan negara-negara tetangga, regional, dan dunia. Kami berada di era baru setelah kemerdekaan Afghanistan, matang untuk terlibat di berbagai bidang,” kata Shaheen.

Taliban berkuasa di Afghanistan pada 15 Agustus 2021, setelah pasukan militer pimpinan AS menarik diri dari negara tersebut.

Dalam 20 tahun koalisi pimpinan NATO menginvasi Afghanistan, negara Asia Tengah-Selatan ini telah mengalami kehancuran luar biasa pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca juga: Kisah Keberanian Jurnalis Perempuan Hadapi Taliban di Afganistan

Dampaknya, negara ini lumpuh akibat krisis ekonomi yang sangat parah dan serangan teror sporadis yang dipelopori oleh ISIS-K.

Afghanistan berupaya untuk pulih dari kerusakan dengan menjalin aliansi dengan kekuatan global, termasuk Tiongkok dan Rusia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini