News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Bakal Hapus Taliban dari Daftar Teroris, Kabul Puji Moskow Ikuti Realpolitik

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Kantor Politik Taliban di Qatar, Suhail Shaheen. - ada Senin (27/5/2024), Kepala Kantor Politik Taliban di Qatar, Suhail Shaheen mengatakan kepada kantor berita Rusia, Sputnik bahwa Kabul menyambut baik usulan Moskow untuk menghapus mereka dari daftar teroris. 

Sejak itu, perdagangan antara Rusia dan Afghanistan meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir.

Perdagangan terbilang meningkat dari $170 juta pada tahun 2022 menjadi lebih dari $1 miliar tahun ini.

Selain rencana menghapus Taliban dari daftar teroris, tahun 2021 yang lalu, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) memberi tahu Kongres tentang niatnya untuk membalikkan keputusan Donald Trump, yang menunjuk militan Houthi Yaman sebagai organisasi teroris asing.

Dilansir CNN, kabar ini disampaikan oleh pejabat Departemen Luar Negeri AS pada Jumat (5/2/2021) lalu.

"Setelah peninjauan menyeluruh, kami dapat memastikan akan mencabut organisasi teroris asing dan penunjukan teroris global Ansarallah, yang secara khusus telah ditunjuk," kata pejabat itu menggunakan nama lain untuk militan Houthi.

"Kami secara resmi memberi tahu Kongres tentang niat Menteri Luar Negeri (Antony Blinken) untuk mencabut penunjukkan ini dan membagikan lebih banyak detail dalam beberapa hari mendatang," tambah narasumber tersebut.

Katanya, Blinken telah menjelaskan tentang peninjauan cepat terkait penunjukkan Ansarallah, mengingat implikasi yang mendalam bagi orang-orang Yaman, rumah bagi bencana kemanusiaan terburuk di dunia.

"Kami berkomitmen untuk membantu Arab Saudi mempertahankan wilayahnya dari serangan serupa lebih lanjut," kata pejabat itu.

"Tindakan kami sepenuhnya karena konsekuensi kemanusiaan dari penunjukan menit-menit terakhir dari pemerintahan sebelumnya, yang oleh PBB dan organisasi kemanusiaan sejak itu jelaskan akan mempercepat krisis kemanusiaan terburuk di dunia," tambahnya.

Baca juga: Reaksi Dunia, Hamas, hingga Houthi Yaman atas Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Penunjukan mulai berlaku hanya sehari sebelum pelantikan Presiden Joe Biden.

Organisasi kemanusiaan, diplomat dan anggota parlemen memperingatkan bahwa penunjukan tersebut dapat mengguncang situasi di lapangan dan sangat menghambat upaya untuk mengatasi krisis kemanusiaan di negara yang dilanda perang itu.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini