News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Dua Lipa Kecam Pembantaian di Rafah: Israel Bakar Anak-anak Hidup-hidup

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyanyi asal Inggris, Dua Lipa bergabung dengan selebritas dunia mengecam pembantaian di Rafah.

TRIBUNNEWS.COM - Penyanyi asal Inggris, Dua Lipa, bergabung dengan selebritas dunia mengecam pembantaian di Rafah.

Lipa ikut menyerukan solidaritas untuk warga Palestina atas genosida Israel di Gaza di laman Instagramnya.

"(Israel) membakar anak-anak hidup-hidup (tindakan) yang tidak pernah bisa dibenarkan," tulisnya di Instagram.

lihat foto Penyanyi asal Inggris, Dua Lipa bergabung dengan selebritas dunia mengecam pembantaian di Rafah.

"Seluruh dunia sedang melakukan mobilisasi untuk menghentikan genosida Israel. Tolong tunjukkan solidaritas Anda terhadap Gaza," ungkapnya.

Israel melancarkan dua kali serangan terhadap Rafah, pertama pada Minggu (26/5/2024) malam, lalu Selasa (28/5/2024) kemarin.

Israel menyerang kamp tenda yang menampung pengungsi Palestina di lingkungan Tel al-Sultan di Rafah barat pada Minggu.

Setidaknya 45 orang tewas dan puluhan lainnya terluka hari itu.

Sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Dikutip dari Al Jazeera, para pengungsi sampai harus mengais sisa-sisa kebakaran menggunakan tangan kosong demi mencari mayat atau orang-orang yang terluka.

Sebagian orang juga mencari potongan makanan yang bisa dimakan bersama keluarga mereka untuk hidup sedikit lebih lama.

Lipa sebelumnya menyerukan gencatan senjata di Gaza pada Januari 2024 lalu.

Baca juga: All Eyes on Rafah Menggema di Seluruh Platform Dunia Maya, Ini Asal Usulnya

Penyanyi ini lahir di London dari orang tua Kosovo, dan pindah kembali ke negara tersebut setelah menyatakan kemerdekaan pada 2008.

Dia menyebutkan latar belakang tersebut mempengaruhi pandangannya mengenai konflik yang terjadi di Gaza saat ini.

"Dari pengalaman saya berada di Kosovo dan memahami dampak perang, tidak ada seorang pun yang benar-benar ingin meninggalkan rumah mereka," tulisnya pada bulan Januari.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini