News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pejabat Israel Sebut Perang di Gaza Berlanjut hingga Akhir Tahun, Serangan Rafah Semakin Intensif

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel di sebuah kamp pengungsi di Rafah pada 27 Mei 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pejabat tinggi keamanan Israel mengatakan bahwa perang di Gaza dapat berlanjut hingga akhir tahun ini.

Pejabat tersebut berpendapat tujuan mereka adalah untuk 'menghancurkan Hamas', meskipun dapat terlihat banyaknya korban jiwa warga sipil di daerah kantong tersebut.

“Kami mungkin memiliki waktu tujuh bulan lagi untuk berjuang untuk mengkonsolidasikan keberhasilan kami dan mencapai apa yang kami definisikan sebagai penghancuran kekuatan dan kemampuan militer Hamas,” kata Penasihat Keamanan Nasional Israeal, Tzachi Hanegbi, Rabu (29/5/2024), dilansir The New Arab.

"Kemenangan bagi kami berarti menghancurkan kemampuan militer Hamas, memulangkan seluruh sandera dan memastikan bahwa di akhir perang tidak ada lagi ancaman dari Gaza," katanya.

Komentar Hanegbi ini memicu kecaman internasional atas serangan Israel baru-baru ini di kota Rafah, wilayah paling selatan Gaza.

Serangan itu dicap sebagai pembantaian karena banyaknya korban yang berjatuhan.

Warga Palestina berduka atas jenazah kerabat mereka yang tewas setelah serangan Israel terhadap kamp pengungsi internal di Rafah pada 27 Mei 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. (AFP/EYAD BABA)

Menyusul peristiwa tersebut, komunitas internasional semakin mendesak Israel untuk menghentikan operasi militernya di Gaza, dan mematuhi perintah Mahkamah Internasional (ICJ) untuk menghentikan serangannya di kota tersebut.

Tentara Israel telah meningkatkan intensitas dan skala serangannya.

Sejumlah pengungsi Palestina mengungsi ke wilayah lain di dalam Jalur Gaza di tengah ancaman bombardir Israel, kondisi berbahaya dan kekurangan makanan serta kebutuhan lainnya.

Serangan di Rafah, tempat ribuan warga Palestina berlindung, Khan Younis, dan kamp Jabalia di daerah kantong tersebut, dilaporkan terjadi.

Setidaknya 21 warga Palestina tewas pada hari Selasa (28/5/2024), termasuk 13 perempuan dan anak perempuan.

Baca juga: Bintang Bridgerton hingga Aktor India Ikut Bagikan Gambar All Eyes On Rafah di Medsos, Apa Artinya?

Mereka tewas akubat serangan terhadap tenda-tenda pengungsian yang menampung keluarga pengungsi di al-Mawasi, dekat kota Rafah di Gaza selatan, yang memicu kecaman dan kemarahan dari beberapa negara.

Israel memiliki kontrol taktis atas koridor perbatasan Gaza-Mesir

Masih mengutip The New Arab, dalam perkembangan terbaru, seorang pejabat militer Israel lainnya mengatakan pada hari Rabu bahwa pasukannya telah mencapai kendali taktis atas Koridor Philadelphi yang membentang di sepanjang perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir.

“Ini tidak berarti bahwa kita harus mengerahkan pasukan di seluruh koridor, namun itu berarti kita dapat mengendalikan dan kita mempunyai kemampuan untuk memutus jalur oksigen yang digunakan Hamas untuk mengisi ulang dan pergerakan di dalam dan sekitar kawasan itu,” kata pejabat itu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini