News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Ungkap Cara Temukan Lokasi Nasrallah, Pilot IDF Awalnya Tak Tahu Akan Bunuh Bos Hizbullah

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah. ---- Israel mengungkap cara mereka menemukan lokasi pemimpin Hizbullah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hassan Nasrallah pada Jumat (27/9/2024). Pilot IDF tidak diberitahu targetnya adalah pemimpin Hizbullah hingga sesaat sebelum lepas landas.

TRIBUNNEWS.COM - Komandan skuadron Angkatan Udara Israel yang melakukan serangan mematikan terhadap pemimpin Hizbullah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hassan Nasrallah, mengungkapkan rincian operasi yang dilakukan pada Jumat (27/9/2024).

Pilot yang melakukan serangan terhadap Hassan Nasrallah ternyata tidak diberitahu bahwa ia menargetkan pemimpin Hizbullah itu, sampai sesaat sebelum lepas landas untuk menyerang Dahiya, pinggiran Kota Beirut, Lebanon pada hari itu.

"Pilot tidak menerima rincian target sampai sesaat sebelum lepas landas," kata Radio Angkatan Darat Israel mengutip komandan skuadron tersebut, Sabtu (28/9/2024).

Sementara itu, juru bicara militer Israel, Nadav Shoshani, mengatakan operasi yang dilakukan pada hari Jumat disebut “Rezim Baru”.

"Operasi itu dilakukan ketika Nasrallah dan rantai kepemimpinan senior Hizbullah sedang bertemu untuk merencanakan serangan lebih lanjut terhadap Israel," lapor surat kabar itu, mengutip pernyataan Nadav Shoshani.

“Kami memiliki intelijen real-time dan peluang operasional yang memungkinkan kami melakukan serangan ini,” katanya kepada wartawan, seperti diberitakan Al Hurra.

Tentara Israel mengatakan, pasukan udara Israel melakukan serangan fatal yang menargetkan Hassan Nasrallah setelah mengetahui pemimpin Hizbullah itu akan bertemu sejumlah pemimpin senior di markas komando pusat bawah tanah kelompok itu di Dahiya, pinggiran selatan Beirut.

Serangan yang menargetkan Hassan Nasrallah pada hari Jumat menewaskan sedikitnya 11 orang dan melukai 108 orang, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, seperti diberitakan CNBC.

Setidaknya, lebih dari 600 orang tewas dan lebih dari 3.000 lainnya terluka dalam serangan Israel di Lebanon selatan sejak hari Senin (23/9/2024).

Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Palestina, Hamas, dan terlibat pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.

Hizbullah bersumpah akan berhenti menyerang Israel jika Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Baca juga: Netanyahu: Pembunuhan Sekjen Hizbullah Nasrallah adalah Kunci Israel Capai Tujuannya

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.586 jiwa dan 96.210 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Sabtu (28/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Jazeera.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengeklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini