News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Informasi Baru Intelijen Buat Israel Marah, Sepertiga Total Sandera Tewas di Tangan Hamas

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cuplikan video yang menarasikan Hamas melakukan kekerasan terhadap perempuan tentara IDF saat operasi Banjir Al-Aqsa 7 Oktober 2023 silam. Hamas membantah ini dan menyebut video diedit dan dimanipulasi Israel dengan narasi untuk menjelekkan citra milisi perlawanan. Israel percaya, sepertiga dari sandera yang tersisa di Gaza telah tewas di tangan Hamas berdasarkan informasi terbaru intelijen

TRIBUNNEWS.COM - Israel percaya, sepertiga dari sandera yang tersisa di Gaza telah tewas.

Hal itu disebut berdasarkan rilis angka pemerintah saat ini, seperti diberitakan pada Selasa (4/6/2024).

Sementara, beberapa pejabat meyakini jumlahnya bahkan lebih tinggi.

Dari sekitar 250 orang yang diculik oleh Hamas di Israel dan dibawa ke Jalur Gaza selama serangan 7 Oktober, sekitar 50 orang dibebaskan pada bulan November.

Pembebasan sebagai bagian dari kesepakatan antara kedua belah pihak.

Tentara Israel membebaskan beberapa dari mereka, namun menemukan balasan di antara warganya telah tewas.

Media B62 menuliskan, pemerintah Israel menyatakan 120 orang masih berada di tangan Hamas, 43 di antaranya dinyatakan tewas berdasarkan berbagai sumber informasi, termasuk intelijen, rekaman pengawasan, dan analisis forensik.

Beberapa pejabat secara pribadi yakin jumlah korban tewas lebih tinggi dan membuat mereka geram serta marah, tulis Reuters.

Pada awal serangan Israel, Hamas mengancam akan membunuh para sandera sebagai pembalasan atas serangan udara Israel.

Sementara itu, kelompok militan tersebut mengumumkan bahwa beberapa dari mereka telah tewas dalam serangan Israel.

Israel tidak mengesampingkan hal ini mungkin terjadi dalam kasus-kasus individual, tetapi juga mengumumkan mayat para sandera yang ditemukan menunjukkan tanda-tanda eksekusi.

Baca juga: Serangan Israel Tewaskan Sedikitnya 45 Warga Palestina dalam 24 Jam di Gaza

Kemarin Senin (3/6/2024), empat sandera lagi ditambahkan ke daftar korban tewas.

4 Sandera Tewas

Empat sandera Israel dinyatakan tewas di Jalur Gaza, menurut pengumuman Israel pada Senin (3/6/2024) malam.

"Perwakilan militer memberi tahu keluarga Haim Perry, Yoram Metzger, Amiram Cooper, dan Nadav Popplewell, yang diculik di Jalur Gaza, bahwa mereka tewas dan jenazah mereka ditahan oleh Hamas," kata juru bicara militer Israel Daniel Hagari, Senin malam.

Daniel Hagari mengatakan, keputusan mengumumkan kematian mereka didasarkan pada informasi intelijen Israel dan disetujui oleh komite ahli yang berafiliasi dengan Kementerian Kesehatan Israel yang bekerja sama dengan Kementerian Agama dan Kepala Rabi Israel.

"Kejadian kematian mereka di penjara Hamas masih dalam pemeriksaan oleh semua badan profesional," katanya.

Dia menjelaskan bahwa Israel sedang menyelidiki masalah ini.

Mereka akan menyampaikan hasilnya terlebih dahulu kepada keluarga korban dan kemudian kepada publik.

Daniel Hagari menunjukkan bahwa tentara Israel berupaya dengan berbagai cara untuk mengumpulkan informasi tentang penculikan pria dan wanita yang ditahan di Jalur Gaza.

"Bersama dengan semua lembaga keamanan, kami terus mendampingi keluarga mereka sampai mereka kembali ke rumah mereka," ujarnya, dikutip dari IDF.

Menurut media Ibrani, diperkirakan keempat sandera dibunuh bersama-sama beberapa bulan lalu saat Israel sedang melakukan operasi militer di Khan Yunis.

Brigade Al-Qassam Rilis Video Sandera Israel

Sebelumnya, Brigade Al-Qassam pernah merilis video mereka pada 18 Desember 2023 lalu.

Baca juga: Keluarga Sandera Israel: Jangan Biarkan Netanyahu Jadi Penghalang Gencatan Senjata

Ketiga sandera diidentifikasi oleh pejabat Israel sebagai Haim Perry (79), Yoram Metzger (80), dan Amiram Cooper (84).

Haim Perry yang duduk di tengah mengatakan agar Israel segera menyepakati pertukaran sandera agar mereka segera bebas.

"Kami adalah generasi yang membangun landasan bagi penciptaan Israel. Kamilah yang memulai militer Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Kami tidak mengerti mengapa kami ditinggalkan di sini," kata Haim Perry dalam video, dikutip dari Al Jazeera.

“Anda harus melepaskan kami dari sini. Tidak peduli berapa biayanya. Kami tidak ingin menjadi korban akibat langsung dari serangan udara militer IDF. Bebaskan kami tanpa syarat apa pun,” tambahnya.

Video tersebut diakhiri dengan ketiga pria itu bersama-sama mengatakan, "Jangan biarkan kami menua di sini."

Jumlah Korban

Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 36.439 jiwa dan 82.627 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (2/6/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan, kurang lebih ada 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini