News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Diklaim Sengaja Bebaskan Tahanan Palestina yang Sakit Parah dan Kakinya Diamputasi

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wafaa Jarrar. Israel diduga sengaja bebaskan tahanan Palestina yang sakit parah bahkan kakinya diamputasi karena enggan bertanggung jawab beri perawatan yang layak untuknya. Wafaa Jarrar, yang merupakan seorang wanita berusia 49 tahun, ditahan dengan brutal oleh tentara Israel pada 21 Mei 2024 kemarin.

Namun menurut putranya, tentara mengancam staf medis untuk tidak membocorkan informasi tentang cedera yang diderita Jarrar.

Pengacara meyakinkan keluarga bahwa kakinya tidak diamputasi dan dia akan menjalani operasi.

Tetapi dua hari kemudian, keluarga tersebut menerima telepon dari rumah sakit yang memberitahukan bahwa dia akan menjalani amputasi kakinya karena kegagalan operasi.

Hasil CT scan menunjukkan bahwa dia juga mengalami cedera parah di tulang belakang dan pecahan peluru di perutnya.

Keluarganya terkejut dan berusaha mendapatkan izin untuk mengunjunginya atau mendatangkan dokter Palestina untuk memeriksanya, namun tidak berhasil.

Kemudian mereka dikejutkan dengan keputusan untuk melepaskan dan memindahkannya dari rumah sakit tanpa adanya tindak lanjut medis dari dokter yang mengawasi kondisinya.

Keluarganya juga berusaha untuk merawatnya di rumah sakit di Israel.

Akan tetapi, Israel bersikeras untuk memindahkannya ke Tepi Barat yang diduduki.

Baca juga: Video Menteri Israel Beri Usul Gila Ingin Eksekusi Mati Tahanan Palestina Lantaran Penjara Penuh

“Israel bersalah atas kelalaian medis terhadap ibu saya dan tidak memberinya pemeriksaan atau pemindaian yang diperlukan sejak awal, dan ada hasutan dari kelompok pemukim karena kehadirannya di rumah sakit Afula,” kata Huthaifa.

Wafaa ternyata juga mengalami patah tulang rusuk dan memar di paru-parunya, namun menurut putranya, satu-satunya cerita yang menimpanya hanyalah versi tentara Israel yang diragukan pihak keluarga, apalagi ledakan terjadi empat kali waktu penangkapannya.

Pada awal Mei, Palestinian Prisoners Club mengatakan bahwa penjara-penjara Israel menampung sekitar 9.300 tahanan Palestina, termasuk lebih dari 3.400 tahanan administratif.

Sejak 7 Oktober, pasukan Israel telah menangkap lebih dari 8.825 warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki, termasuk 295 wanita.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini