Israel Cabut Sensor Militer yang Ungkap Tewasnya Dua Tentara Pasukan Elite IDF di Golan
TRIBUNNEWS.COM - Dua tentara Israel tewas, dan 24 lainnya terluka dalam ledakan pesawat nirawak di Dataran Tinggi Golan yang diduduki, menurut badan sensor militer Israel (IDF), yang mencabut embargo berita hari ini, Jumat (4/10/2024).
Insiden itu terjadi dua hari lalu.
Tentara Israel mengidentifikasi prajurit tersebut sebagai Sersan Tal Dror dan Sersan Daniel Aviv Chaim Sofer, keduanya dari Batalyon 13 Brigade Golani.
Baca juga: Taktik Asimetris Hizbullah Bikin KO Tentara Israel: Batu Palsu Berkamera, Tank Merkava Tak Berdaya
Ynet Israel melaporkan bahwa ledakan itu terjadi pada pukul 3:00 dini hari pada Rabu (2/10/2024), menewaskan dua tentara dan melukai 24 lainnya, termasuk dua yang dalam kondisi kritis.
Laporan itu juga menyatakan bahwa pasukan perlawanan Irak meluncurkan dua pesawat tanpa awak malam itu, dengan satu meledak di sebuah lokasi militer di Dataran Tinggi Golan utara.
Sejak awal Oktober tahun ini, 18 warga Israel telah tewas dalam berbagai operasi, termasuk tujuh di Tel Aviv, sembilan di Lebanon, dan dua dalam serangan pesawat tak berawak Golan.
Terkait tewasnya dua tentara Israel di atas, berikut ini sejumlah fakta seputar pasukan Brigade Golani Israel Defence Force atau IDF.
1. Satuan pertama dalam sejarah militer Israel
Brigade Golani didirikan pada bulan Februari 1948, beberapa bulan setelah pecahnya Perang Kemerdekaan Israel.
2. Diambil dari Dataran Tinggi Golan
Nama brigade ini berasal dari Dataran Tinggi Golan, yang dapat dilihat oleh para pendiri brigade dari jarak jauh dari moshavim dan kibbutzim mereka di utara negara tersebut.
Dalam beberapa bulan pertama, brigade ini beroperasi secara sporadis – tentara akan meninggalkan pekerjaan di pertanian untuk menjalankan misi tertentu yang ditugaskan pada brigade tersebut dan kemudian kembali ke rutinitas sehari-hari sebagai petani.
3. Misi pertama
Brigade Golani didirikan untuk memenangkan Perang Kemerdekaan Israel 1948 silam.