"Sejak Kamis dini hari, para pejuang Perlawanan Islam telah menghadapi semua upaya pasukan elit tentara musuh Israel untuk maju ke lebih dari satu poros di Lebanon selatan dengan berbagai jenis senjata dan alat peledak, yang mengakibatkan kerugian besar bagi mereka dalam hal peralatan dan personel," sumber lapangan Hizbullah mengatakan kepada Al Manar pada 3 Oktober.
Sumber tersebut menambahkan bahwa para pejuang terus mencegah kemajuan Israel di Lebanon selatan dengan penyergapan yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Mereka juga menjelaskan bahwa Hizbullah juga terus menargetkan jalur pasokan dan pengumpulan pasukan di beberapa pangkalan dan lokasi Israel di sepanjang perbatasan.
“Pejuang Perlawanan Islam pada hari Kamis 10-3-2024 menargetkan kumpulan pasukan musuh Israel di pemukiman Avivim dengan salvo roket,” kelompok perlawanan Lebanon mengumumkan.
Hamas juga menembakkan roket ke pasukan di pemukiman Al-Bassa dan meluncurkan roket Falaq ke posisi Israel di pemukiman Shomera, serta pemukiman Sasa.
Sebelumnya pada hari Kamis, Hizbullah meledakkan dua alat peledak di dekat pasukan infanteri yang mencoba memasuki kota Maroun al-Ras.
Tel Aviv sejauh ini telah mengakui tewasnya delapan tentaranya di Lebanon selatan. Mereka mengklaim telah menewaskan puluhan anggota Hizbullah.
Sumber lapangan Hizbullah mengatakan kepada Al Mayadeen pada tanggal 2 Oktober bahwa lebih dari 80 tentara dan perwira Israel tewas dan terluka, seraya menambahkan bahwa perlawanan Lebanon telah menghancurkan lima tank Merkava.
“Apa yang akan terjadi lebih menyakitkan bagi musuh,” kata sumber di lapangan.
Sebuah kendaraan militer kendali jarak jauh M113 milik Israel ditinggalkan di dalam desa perbatasan Kfar Kila pada hari Kamis.
Hizbullah telah memaksa pasukan untuk mundur beberapa kali selama serangan yang telah diupayakan oleh tentara Israel sejak Rabu pagi.
Sementara itu Israel terus membombardir Lebanon selatan secara besar-besaran dan mengeluarkan perintah evakuasi kepada penduduk di lebih dari dua lusin desa.
Dua tentara Lebanon tewas di Lebanon selatan pada tanggal 3 Oktober, termasuk satu orang yang membantu mengoordinasikan evakuasi warga sipil dengan Palang Merah.
(oln/qn/tc/*)