News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-832: AS Tuduh Iran Pasok Drone ke Rusia, Langsung Jatuhi Sanksi Lagi

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komandan Angkatan Darat Iran, Kiyoumars Heydari menyebut drone yang diberi nama Arash-2 ini dirancang khusus untuk melakukan serangan ke negara Israel. --- Berikut ini perang Rusia-Ukraina hari ke-832.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-832 pada Selasa (4/6/2024).

Selama 24 jam terakhir, setidaknya Rusia melancarkan dua serangan rudal ke wilayah Ukraina menggunakan enam rudal dan 37 serangan udara menggunakan 51 rudal antipesawat serta 359 drone kamikaze.

Selain itu, Rusia juga melakukan lebih dari 2.100 serangan terhadap posisi pasukan dan pemukiman Ukraina, seperti diberitakan oleh Glavcom Ukraine.

AS Tambah Sanksi Baru setelah Tuduh Iran Pasok Drone ke Rusia

Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap empat entitas Iran dan satu individu Iran terkait dengan pengembangan, produksi, dan distribusi kendaraan udara tak berawak yang diberikan rezim Iran kepada Rusia untuk perangnya melawan Ukraina.

“Kami memuji penggunaan sanksi baru UE untuk pertama kalinya yang menargetkan perilaku destabilisasi Iran dan dukungan terhadap terorisme di Timur Tengah,” kata Departemen Luar Negeri AS, Selasa (3/6/2024), dikutip dari Suspilne.

AS Klafirikasi soal Izinkan Ukraina Serang Rusia Pakai Senjatanya

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengonfirmasi tujuan Presiden AS Joe Biden mengizinkan Ukraina menggunakan sejumlah senjata AS untuk menyerang di dalam wilayah Rusia adalah demi mengurangi serangan bertubi-tubi yang dilakukan Rusia terhadap Kharkiv.

“Kita berbicara tentang titik-titik militer, posisi tembak, dll., pangkalan dukungan logistik yang digunakan Rusia untuk menciptakan semacam zona penyangga sehingga mereka dapat terus menyerang Kharkiv,” kata John Kirby kepada ABC News, Selasa.

Italia akan Kirim Sistem Pertahanan Udara ke Ukraina

Italia akan mengirim sistem pertahanan udara Samp/T kedua ke Ukraina, kata menteri luar negerinya.

Sistem Italia-Prancis yang juga dikenal sebagai Mamba dapat melacak lusinan target dan mencegat 10 target sekaligus.

Ini adalah satu-satunya sistem buatan Eropa yang dapat mencegat rudal balistik.

Baca juga: Buruknya Pelatihan Tentara Baru Ukraina: Tak Bisa Rakit Senjata, Latihan Tembak di Garis Depan

Ukraina Ingin Perluas Izin Serangan Langsung ke Wilayah Rusia

Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba mengatakan negaranya akan meminta sekutunya untuk lebih lanjut mencabut pembatasan penggunaan senjata mereka terhadap sasaran di wilayah Rusia.

Di sisi lain, Ukraina juga harus mengusir serangan bom luncur dan rudal Rusia terhadap kota Kharkiv, selain menyerang wilayah Rusia.

Wapres AS akan Hadiri KTT Ukraina di Swiss

Wakil Presiden AS, Kamala Harris, akan menghadiri pertemuan puncak perdamaian Ukraina di Swiss pada 15 Juni 2024.

Kamala Harris akan didampingi penasihat keamanan nasional Joe Biden, Jake Sullivan.

Gedung Putih membela keputusan Joe Biden untuk melewatkan KTT demi menghadiri penggalangan dana pemilu.

“Belum ada satu pun pemimpin di seluruh dunia yang mendukung Ukraina dengan lebih dan lebih keras daripada Joe Biden,” kata John Kirby, juru bicara dewan keamanan nasional, Selasa (3/6/2024), dikutip dari The Guardian.

20 Warga Rusia Minta Keluarganya Dipulangkan dari Tugas Militer di Ukraina

Sekitar 20 perempuan mengadakan protes yang jarang terjadi di luar kementerian pertahanan Rusia pada hari Senin (2/6/2024).

Mereka menuntut kembalinya suami dan anak laki-laki mereka yang dimobilisasi dari Ukraina.

Pihak berwenang Rusia menyebut setidaknya satu kelompok tersebut sebagai “agen asing”, sebuah dalih untuk membungkam protes atas perang Rusia di Ukraina.

Polandia Tangkap 18 Agen Pro-Rusia dan Pro-Belarusia

Polandia telah menangkap 18 orang atas tuduhan melakukan tindakan permusuhan pro-Rusia dan pro-Belarusia.

Penangkapan itu termasuk satu orang yang diduga terlibat dalam rencana pembunuhan presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

"Sepuluh orang yang ditangkap sejak Desember terlibat langsung dalam sabotase perencanaan di seluruh Polandia," kata Menteri Dalam Negeri, Tomasz Siemoniak, Selasa.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini