BJP banyak mengkampanyekan ekspansi ekonomi India yang cepat dan pertumbuhannya di kancah internasional, serta mencoba untuk menarik perhatian mayoritas Hindu.
Tetapi, para analis mengatakan bahwa isu-isu seperti krisis pengangguran lah yang menjadi perhatian utama masyarakat.
Sebuah kuil megah untuk raja dewa Hindu, Dewa Ram, yang diresmikan Modi pada bulan Januari lalu juga tampaknya tidak berhasil mendongkrak peluang BJP seperti yang diharapkan, kata mereka.
"BJP kehilangan 30 kursi, termasuk kursi di mana Kuil Ram berada. Ini merupakan sinyal kuat bahwa politik komunal mungkin telah mencapai batasnya, meskipun terlalu dini untuk mengatakan bahwa politik komunal telah sepenuhnya ditolak,” kata Halim Khan, seorang aktivis sosial dari kota Bandah di Uttar Pradesh, kepada DW.
Sebuah kemunduran pribadi bagi Modi
Zoya Hasan, seorang ilmuwan politik, mengatakan kepada DW bahwa kinerja oposisi "luar biasa baik.”
"Hal terburuk telah dihindari dan demokrasi serta konstitusi India akan bertahan. Gagasan tentang India akan bangkit kembali. Ini merupakan pemilihan yang tidak setara dan tidak adil dengan cengkeraman penuh BJP atas uang, media, dan institusi,” katanya.
Hasan menambahkan bahwa hasil pemilu ini merupakan penolakan terhadap dominasi politik dan kebijakan BJP. "Hal ini telah membuktikan keyakinan kami akan niat baik para pemilih India dan masa depan demokrasi kita yang besar.”
Gilles Verniers, seorang ilmuwan politik dan peneliti senior di Pusat Penelitian Kebijakan, sebuah lembaga pemikir, memiliki pandangan yang sama.
"Bahkan jika BJP berhasil membentuk pemerintahan, pemilihan ini merupakan kemunduran pribadi bagi perdana menteri,” katanya kepada DW, menunjuk pada BJP yang tidak memenangkan mayoritas sendiri dan harus bergantung pada mitra koalisi untuk berkuasa.
"Mengingat bahwa BJP menjadikan Modi sebagai satu-satunya argumen kampanye mereka, ia memikul tanggung jawab pribadi atas kinerja partainya,” katanya.
"Ini adalah hal yang baru bagi BJP, yang akan dihadapkan pada dua pilihan: beralih ke seni konsiliasi politik atau menekan lebih jauh ke jalur otokrasi. Masa depan akan memberi tahu kita jalan mana yang akan dipilih oleh sang PM, sebuah pilihan yang akan menentukan di manaposisi dan lintasan India akan berlabuh.”
(ha/gtp)