TRIBUNNEWS.COM - Dalam sebuah wawancara dengan Israel Hayom, Haim Tomer, mantan pejabat senior di Satuan Tugas Khusus dan Intelijen Mossad, mengungkapkan pesimismenya tentang peluang selamat Israel jika benar melakukan perang habis-habisan melawan Gerakan Perlawanan Lebanon Hizbullah.
Dia memperingatkan, menyatakan perang habis-habisan terhadap Lebanon, setelah delapan bulan agresi di Gaza, akan membahayakan fungsi “Israel” sebagai entitas pendudukan – secara ekonomi, sosial, dan internasional.
Baca juga: Hizbullah Ubah Taktik Jelang Invasi Israel ke Lebanon: Barak Militer IDF di Perbatasan Disapu Rudal
"Masyarakat Israel harus memahami ancaman perang habis-habisan terhadap visi Zionis Israel," katanya dilansir Al Mayadeen, Sabtu (7/6/2024).
Baca juga: IDF Ganti Mode Serang di Utara, PLN Israel Ingatkan Skenario Ribuan Rudal Hizbullah: Siap-siap Gelap
Hizbullah akan Melumpuhkan Israel
Jika perang toal terjadi, Tomer membayangkan ribuan rudal Hizbullah akan menyerang seluruh entitas pendudukan, “membungkamnya selama berminggu-minggu.”
Dia menekankan, jika Israel bersiap untuk perang habis-habisan dengan Hizbullah, seperti yang dikemukakan oleh Kepala Staf IDF Herzi Halevy, maka negara pendudukan itu harus bersiap menjadi sasaran tembak ribuan rudal selama berminggu-minggu.
Baca juga: Jenderal IDF: Dikeroyok 6 Front Pertempuran, 3 Ribu Rudal Tiap Hari akan Meluncur ke Israel
“Hal ini (pernyataan perang habis-habisan) berarti aakan ada peluncuran ribuan rudal yang menargetkan inti Israel, menyebabkan kelumpuhan yang meluas selama berminggu-minggu, berdampak pada Israel, dan fasilitasnya, termasuk Pelabuhan Haifa dan bandara militer di utara".
Dia juga memprediksi, kota-kota utama Israel seperti Tel Aviv dan Haifa, juga bisa seperti Kiryat Shmona, kota di perbatasan utara yang baru-baru ini 'terbakar' oleh serangan besar rudal Hizbullah.
Baca juga: Seusai Hizbullah Bakar Kiryat Shmona di Utara, Giliran Houthi Gempur Kota Eilat di Israel Selatan
“Ada kemungkinan bahwa nasib Kiryat Shmona dan Galilea yang ditinggalkan, di mana terdapat banyak kerusakan, akan serupa dengan kota Acre, Tiberias, dan mungkin juga Haifa, dan mungkin meluas lebih jauh ke Tel Aviv. "
Tomer membahas ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dapat menimpa Israel dan memuji Iran karena merencanakan "pengepungan" terhadap Israel, seperti yang ia jelaskan.
Baca juga: Cueki AS, Israel Mau Gempur Lebanon: Hizbullah Punya 150 Ribu Rudal, IDF Tak Siap Perang Multifront
“Israel berada dalam perang multi-front dan berada di ambang masalah yang berdampak dramatis bagi masa depannya. Hizbullah menciptakan ancaman yang tidak kita bayangkan dan IDF tidak punya jawaban untuk itu. Iran menyiapkan apa yang disebut 'Pengepungan Israel' dengan cara yang sangat menyeluruh."
Hizbullah Punya Kecerdasan Taktis yang Lebih Baik dari Israel
Membahas ancaman yang ditimbulkan oleh Hizbullah Tomer berpendapat, "Mereka mempunyai rudal presisi yang dapat meledakkan ladang gas Israel dalam hitungan detik. Israel tidak mempunyai solusi terhadap ancaman Hamas dan Hizbullah. Tentu saja, Israel juga tidak punya solusi soal jumlah drone yang dimiliki Hizbullah. Selain itu, Angkatan Udara Israel tidak lagi bebas beroperasi di Lebanon karena sistem deteksi yang digunakan Iran untuk Nasrallah.”
Dia lebih lanjut menyoroti kelemahan pendudukan di hadapan Hizbullah saat ini.
Tomer mengakui bahwa kemampuan taktis dan militer Hizbullah tidak boleh diremehkan.
“Mereka memiliki kecerdasan taktis yang lebih baik daripada Israel, atau setidaknya tidak kalah dengan Israel. Belum tentu sistem Israel yang telah dikembangkan mampu merespons. Ini adalah pertanyaan seberapa besar dan sejauh mana Hizbullah akan menyerang kita,” katanya.
Baca juga: Drone Canggih Ditembak Jatuh, Media Israel: Sistem Pertahanan Udara Hizbullah Bukan Kaleng-kaleng