Unit ke-47 adalah satu-satunya unit Ukraina yang mengoperasikan tank buatan AS. Brigade tersebut sekarang sedang mengerjakan modifikasi lapangan pada M1A1, termasuk pemasangan kotak lapis baja reaktif.
“Kami lebih sering bekerja sebagai artileri. Anda perlu membongkar garis pohon atau bangunan. Kami punya kasus ketika kami menembakkan 17 peluru ke sebuah rumah dan rumah itu masih berdiri,” kata Joker.
Pasukan ke-47 juga menyesalkan bahwa Abrams dirancang untuk beroperasi dengan superioritas udara dan dukungan artileri, sesuai dengan doktrin NATO. Ini tidak terjadi di perang Ukraina, karena wilayah angkasa Ukraina dikuasai enuh oleh Rusia.
“Kami tidak memiliki penerbangan dan artileri. Kami hanya punya tangki. Dan itulah masalahnya,” kata Joker, seraya menambahkan bahwa senjata-senjata Barat yang dikirim ke Ukraina terlalu lambat untuk sampai dan jumlahnya terlalu sedikit.
“Kami kehilangan waktu. Ini adalah kematian bagi kami,” ia menambahkan.
Howitzer Msta-S diambil dari nama sungai di Rusia, yang dirancang untuk digunakan pada kendaraan self-propelled atau sebagai senjata derek.
Meriam ini memiliki jarak tembak hingga 34 kilometer dan memiliki peluru yang bisa dipandu oleh drone sehingga bisa presisi mengenai sasaran.