TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-836 pada Sabtu (8/6/2024).
Kepala pemerintahan Rusia di wilayah Kherson yang diduduki, Volodymyr Saldo, mengatakan Ukraina melakukan penembakan yang menewaskan sejumlah warga sipil.
"19 orang tewas dalam penembakan dan lima lainnya terluka di desa Sadove, Distrik Skadovsky (Saldo menulis tentang "Distrik Kota Holoprystan")," tulisnya di Telegram, Jumat (7/6/2024).
Senjata AS Belum Bisa Hentikan Serangan Rusia
Media Amerika Serikat (AS), The New York Times, mengatakan Rusia masih mempertahankan keunggulannya dalam hal tenaga kerja dan senjata.
"Paket bantuan militer AS ke Ukraina, yang disetujui pada bulan April, memudahkan Angkatan Bersenjata Ukraina untuk mempertahankan posisi mereka, namun senjata Amerika belum menghentikan serangan Rusia," lapor surat kabar itu kemarin.
"Musuh berada di atas angin dan akan terus menyerang," tambahnya.
Rusia Unggul dalam Senjata dan SDM
Menurut Rob Lee, peneliti senior di Program Eurasia di Institut Studi Kebijakan Luar Negeri, Rusia memiliki keunggulan signifikan dalam hal sumber daya manusia dan senjata.
Analis tersebut yakin Rusia akan melanjutkan operasi ofensif yang akan berlangsung hampir sepanjang tahun.
Pada saat yang sama, menurutnya, Rusia mungkin menghadapi kekurangan tank dan kendaraan lapis baja akibat serangan Ukraina.
Baca juga: Rusia Gelar 27 Serangan Presisi Dalam Sepekan, 62 Pembangkit Listrik Ukraina Tidak Berfungsi
“Artileri kami menghantam konsentrasi pasukan Rusia. Sebelumnya, baterai artileri kami sangat berhati-hati dengan jumlah peluru yang bisa mereka gunakan,” kata Letnan Denys Yaroslavsky, yang bertempur ke arah Kharkiv.
Joe Biden Minta Maaf ke Zelensky
Presiden AS Joe Biden meminta maaf kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky karena AS belum bisa memberikan bantuan lagi.
“Saya minta maaf selama berminggu-minggu ini karena saya tidak mengetahui apa yang akan terjadi terkait pendanaan,” kata Biden kepada Zelensky saat mereka bertemu di Prancis kemarin.
“Beberapa anggota Kongres kami yang sangat konservatif karena menunda RUU tersebut," tambahnya, mengkritik anggota Kongres AS.
Namun, Joe Biden meminta Zelensky agar tidak khawatir karena AS tidak akan meninggalkan Ukraina untuk terus melawan Rusia.