News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

AS Potong Jalur Negosiasi, Tak Ajak Israel, Berunding Langsung dengan Hamas demi Pembebasan Sandera

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Israel (IDF) mengawal para sandera yang dibebaskan dari Nuseirat, Gaza Tengah, Sabtu (8/6/2024). Demi empat sandera ini, IDF membombardir wilayah tersebut yang menewaskan 270 orang warga Palestina. Bombardemen dilakukan saat penyamaran pasukan IDF terbongkar oleh milisi perlawanan Palestina.

"Setelah beberapa hari, saya dan Etai dipindahkan ke tempat lain. Selama pemindahan, Etai terluka oleh tembakan pasukan kami (Israel) dan tidak selamat," ujarnya, dikutip dari Al Jazeera.

Cerita Andrei Kozlov

Cerita lainnya datang dari Andrei Kozlov, seorang Yahudi Rusia yang termasuk dalam empat sandera yang dibebaskan Israel selama pembantaian di Nuseirat.

Andrei Kozlov mengatakan dia memiliki sebuah buku catatan dan menulis satu baris setiap hari selama penahanannya.

Selama percakapan dengan kepala negara pendudukan Israel, Yitzhak Herzoa, Andrei Kozlov mengakui dia belajar bahasa Ibrani selama penahanan tersebut.

“Saya mulai belajar bahasa Ibrani tepat setahun yang lalu, jadi saya belajar banyak di penangkaran," kata Andrei Kozlov.

Ia bermigrasi dari Rusia ke Israel sekitar satu tahun yang lalu.

Baik Noa Argamani mau pun Andrei Kozlov, mengatakan mereka menyaksikan berita tentang demonstrasi besar di Israel.

"Mereka sedang menonton klip video demonstrasi yang disaksikan Israel untuk menuntut pembebasan para tahanan, beserta foto-foto mereka," lapor Channel13 Israel.

Pembantaian di Nuseirat

Israel memulangkan empat sandera yang terdiri dari Noa Argamani (25), Almog Meir Jan (21), Andrei Kozlov (27), dan Shlomi Ziv (40) dalam operasi militer di dua lokasi terpisah di Nuseirat, Jalur Gaza tengah pada Sabtu (8/6/2024).

Israel membunuh 274 warga Palestina selama operasi milter tersebut di kawasan kamp pengungsi Nuseirat.

Komandan Israel, Arnon Zamora (36) dari Sde David, tewas dalam operasi tersebut.

Sementara itu, juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, Abu Ubaida, mengatakan Israel dapat membunuh sandera lainnya melalui operasi militer Israel yang mematikan.

“Tentara pendudukan mampu, dengan melakukan pembantaian yang mengerikan, untuk memulihkan beberapa tahanannya, namun pada saat yang sama mereka membunuh beberapa dari mereka selama operasi tersebut," kata Abu Ubaida kemarin.

Pada Minggu (9/6/2024) Brigade Al-Qassam melalui sebuah video di Telegram, mengumumkan terbunuhnya tiga sandera Israel dalam operasi di Nuseirat.

Jumlah Korban

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini