Kecuali kesepakatan penyanderaan yang dibuat oleh Presiden AS Joe Biden tercapai, dan para menteri sayap kanan Netanyahu menepati ancaman mereka untuk meninggalkan pemerintah jika mereka menganggap Israel menyerah kepada Hamas, maka Netanyahu bisa tetap tinggal dengan aman.
Bagi warga Palestina di Gaza, pemerintahan bebas Gantz berarti keadaan tidak akan menjadi lebih buruk.
Tindakan “moderat” Gantz yang dimaksud Miller tampaknya tidak akan membuat Israel “lebih mudah” terhadap Hamas, atau menyebabkan lebih sedikit korban sipil daripada yang terjadi.
Begitu juga dengan anggota ketiga kabinet perang, Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Baik Gantz maupun Gallant tidak memiliki keraguan untuk tidak setuju secara terbuka dengan Netanyahu.
Baca juga: Iran: AS Pecundang Terbesar dalam Melawan Rakyat Palestina, Bantu Israel, tapi Percuma
Maka jika kesepakatan sandera yang dapat diterima oleh mereka – namun mungkin akan menyebabkan mitra koalisi Netanyahu malah kabur – muncul di meja perundingan, namun Netanyahu memblokirnya karena alasan pribadi, mereka mungkin bisa membatalkannya.
Dengan kepergian Gantz, kemungkinannya kecil – begitu pula kemungkinan kesepakatan penyanderaan akan terwujud dalam waktu dekat.
Anak Netanyahu Kecam Pengunduran Diri Gantz
Putra Benjamin Netanyahu, Yair Netanyahu mengecam Benny Gantz setelah mengundurkan diri dari pemerintahan masa perang.
Melalui postingannya di X, Yair Netanyahu membagikan gambar postingan jurnalis Amichai Stein, yang melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken diperkirakan akan bertemu dengan Gantz dan menulis di atas postingan tersebut, "Dari penjaga".
Komentar Netanyahu Junior mengacu pada pepatah Ibrani “kencing dari tukang pukul”, yang sering digunakan untuk mengungkapkan ketika seseorang secara terbuka menyimpang dari norma-norma sosial tanpa merasa menyesal dan meremehkan opini publik.
Baca juga: Pasukan Khusus Israel Menyamar di Truk Bantuan Kemanusiaan untuk Selamatkan Sandera
Dikutip dari The Jerusalem Post, hal ini bukan pertama kalinya putra bungsu Netanyahu menanggapi peristiwa politik di platform media sosial yang ia gunakan.
Sekitar dua minggu lalu, Yair Netanyahu menyebarkan video yang menunjukkan seorang pria bersenjata bertopeng dan berseragam mengancam akan melakukan pemberontakan oleh seratus ribu tentara cadangan jika kendali Jalur Gaza diserahkan kepada Hamas atau Otoritas Palestina.
Video tersebut diposting oleh tokoh media Yinon Magal, dan putra Netanyahu membagikannya di semua akun media sosialnya, namun keesokan harinya dia menghapus video tersebut.
Sementara itu, pada awal Mei, setelah konferensi pers di mana Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengkritik Netanyahu dan menyatakan:
"Sejak Oktober, saya telah berulang kali mengangkat masalah diplomatik di kabinet tanpa tanggapan," putra Netanyahu membagikan tweet lain dari Yinon Magal.
(Tribunnews.com/Whiesa)