Dermaga Gaza Dimanfaatkan Tentara Israel, CENTCOM Bantah Pelabuhan Gaza untuk Mendukung Pembantaian Nuseirat
TRIBUNNEWS.COM- CENTCOM membantah pelabuhan Gaza yang dibangun AS digunakan untuk pembantaian warga sipil Gaza di Nuseirat oleh Israel.
Sebuah helikopter militer militer yang mengangkut empat tawanan Israel lepas landas dari pantai di lokasi dermaga Gaza yang dibangun Amerika Serikat.
Komando Pusat AS (CENTCOM) mengeluarkan pernyataan pada tanggal 9 Juni yang menyangkal bahwa dermaga buatan AS di lepas pantai Gaza digunakan selama operasi Israel di kamp Nuseirat yang menewaskan sedikitnya 274 warga Palestina dan menyelamatkan empat tawanan Israel.
Bukti penggunaan dermaga oleh Israel berasal dari video yang dibagikan di media sosial oleh seorang tentara Israel.
Video tersebut menunjukkan helikopter yang digunakan untuk mengeluarkan para tawanan lepas landas dari Pantai Gaza, tempat dermaga berada.
“Fasilitas dermaga kemanusiaan, termasuk peralatan, personel, dan asetnya, tidak digunakan dalam operasi penyelamatan sandera hari ini di Gaza. Area di selatan fasilitas tersebut digunakan oleh Israel untuk mengembalikan para sandera dengan aman ke Israel,” kata Centcom dalam pernyataan yang diposting ke situs media sosial X.
"Klaim yang menyatakan sebaliknya adalah salah. Dermaga sementara di pantai Gaza didirikan hanya untuk satu tujuan, untuk membantu memindahkan bantuan tambahan yang sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa ke Gaza," tambah pernyataan itu.
Namun, dermaga tersebut hanya memberikan sedikit bantuan kemanusiaan, dan para pejabat AS mengakui membantu Israel dalam operasi penyelamatan. Hal ini menunjukkan bahwa AS membangun pelabuhan tersebut untuk mendukung operasi militer hari Sabtu dan operasi lain yang mungkin dilakukan tentara Israel.
Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan mengatakan dalam sebuah pernyataan mengenai operasi penyelamatan tersebut bahwa "Amerika Serikat mendukung semua upaya untuk menjamin pembebasan sandera yang masih ditahan oleh Hamas, termasuk warga negara Amerika. Ini termasuk melalui negosiasi yang sedang berlangsung atau cara lain."
Setelah cuaca buruk merusak dermaga akhir bulan lalu dan menyebabkan terhentinya bantuan, Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, mengatakan dermaga tersebut “tidak dapat menggantikan” pembukaan penyeberangan darat yang telah diblokir oleh Israel.
Meskipun sekitar 97 truk bantuan telah tiba di dermaga, Dujarric mengatakan, “itu hanya sedikit tambahan dari apa yang sebenarnya kami butuhkan.”
(Sumber: The Cradle)