TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyebut Houthi telah menyerang 'seluruh dunia' setelah sebuah rudal hipersonik menghantam wilayah Tel Aviv, Rabu (18/12/2024).
Beberapa jam setelah Israel melakukan serangan di wilayah Houthi di Yaman, Benjamin Netanyahu mengatakan operasi ini merupakan bentuk dari melindungi dunia.
"Mereka tidak hanya menyerang kita," kata Netanyahu, dikutip dari Times of Israel.
"Mereka menyerang seluruh dunia. Mereka menyerang jalur pelayaran dan perdagangan internasional," lanjutnya.
Dalam operasi tersebut, puluhan pesawat melakukan serangan di beberapa sasaran Houthi sepanjang pantai barat Yaman.
Untuk pertama kalinya, Israel mebombardir Ibu Kota Yaman, Sana'a pada Kamis dini hari.
"Ketika Israel bertindak melawan Houthi, maka Israel bertindak untuk seluruh komunitas internasional," tegas Netanyahu.
Tak hanya membawa nama seluruh dunia, Netanyahu juga bawa nama Amerika Serikat (AS) untuk menyerang wilayah Yaman.
AS dan banyak pihak lainnya, kata Netanyahu, telah memahami tindakan Israel dengan baik.
Ia menyatakan bahwa kelompok pemberontak tersebut merupakan salah satu perwakilan Iran terakhir yang masih aktif “setelah Hamas, Hizbullah, dan rezim Assad di Suriah”.
Kelompok Houthi, lanjut Netanyahu, sedang belajar dengan cara yang sulit bahwa siapa pun yang menyerang Israel akan membayar harga yang sangat mahal.
Baca juga: Rudal Hipersonik Houthi Sasar Kementerian Keamanan Israel, IDF Bingung Misi Terganggu
Disebutkan sebanyak 14 jet tempur bersama pesawat pengisi bahan bakar dan pesawat mata-mata, telah menjatuhkan 60 amunisi ke target militer Houthi.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, serangan di Yaman ditujukan untuk melumpuhkan ketiga pelabuhan yang digunakan Houthi.
Sasarannya termasuk depot bahan bakar dan minyak, dua pembangkit listrik, dan delapan kapal tunda yang digunakan di pelabuhan yang dikuasai Houthi.