Semua kapal tunda yang digunakan untuk membawa kapal ke pelabuhan terkena serangan Israel, begitu pula pembangkit listrik.
Serangan sebelumnya di pelabuhan Hodeida menargetkan derek yang digunakan untuk membongkar muatan.
Israel sekarang yakin bahwa semua aktivitas di pelabuhan yang dikuasai Houthi lumpuh, kata sumber pada hari Kamis.
Kementerian Keamanan Israel jadi Sasaran Houthi
Pemimpin gerakan Ansar Allah di Yaman, Sayyed Abdul-Malik Badreddine al-Houthi mengonfirmasi bahwa Angkatan Bersenjata Yaman meluncurkan dua rudal balistik hipersonik pada Rabu (18/12/2024).
Rudal pertama, kata al-Houthi, ditembakkan setelah senja, sementara yang kedua diluncurkan saat pesawat tempur Israel melancarkan agresi mereka ke Yaman.
Baca juga: Houthi-Iran Kecam Serangan Fasilitas Minyak Yaman, Sebut IDF Tukang Langgar Hukum Internasional
Dalam pidato mingguan yang disiarkan televisi, al-Houthi mengumumkan bahwa salah satu rudal tersebut ditujukan ke Kementerian Keamanan Israel, bertepatan dengan serangan udara Israel di Yaman, yang menyebabkan kebingungan signifikan bagi pasukan pendudukan dan mengganggu misi mereka.
Dalam konteks ini, al-Houthi menyatakan bahwa musuh menargetkan pelabuhan di Hodeidah dan dua pembangkit listrik di Sana'a.
Serangan tersebut telah mengakibatkan sembilan warga sipil tewas.
Namun, permusuhan terhadap Yaman, menurut pemimpin tersebut, tidak akan pernah menghalanginya untuk mendukung rakyat Palestina dan para pejuangnya di Gaza.
Dikutip dari Al Mayadeen, al-Houthi menambahkan bahwa agresi Israel terhadap Yaman tidak akan menggagalkan tingkat eskalasi di seluruh fase kelima dukungan untuk Gaza.
Baca juga: Israel Tembakkan Rudal ke Yaman, Menteri Katz: Tangan Panjang Kami Akan Mencapai Houthi
Ia merinci bahwa sejak dimulainya kampanye solidaritas, Angkatan Bersenjata Yaman telah meluncurkan 1.147 rudal balistik, rudal jelajah, dan pesawat nirawak, selain menargetkan 211 kapal yang terkait dengan musuh.
Mereka juga berhasil memblokir lalu lintas maritim Israel di Laut Merah, Bab al-Mandab, dan Laut Arab.
Operasi-operasi ini telah mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi pendudukan, termasuk gangguan dan penutupan pelabuhan Umm al-Rashrash (Eilat), pusat utama "Israel" untuk perdagangan barang ke dan dari Timur Jauh, jelasnya.
Selain itu, pemimpin Yaman membahas operasi gabungan antara Perlawanan Islam di Irak dan angkatan bersenjata Yaman untuk menyerang musuh, sebagai kelanjutan dari eskalasi, yang menegaskan bahwa Yaman tidak gentar.