Operasi Arnon IDF Mirip Film Aksi Holywood, Penyamaran Terbongkar, Mobil Penyelamat Mogok Hujan Peluru
TRIBUNNEWS.COM - Detail operasi pembebasan empat sandera Israel yang dilakukan oleh Tentara IDF pada Sabtu (8/6/2024) di Nuseirat, Gaza Tengah, diungkap ke media.
Pasukan Israel awalnya memberi operasi tersebut dengan nama sandi Operasi Summer Seed, namun belakangan menggantinya dengan nama Operasi Arnon.
Baca juga: Pembantaian Nuseirat Demi Pembebasan 4 Sandera: AS Malah Puji Israel, Ini Seruan Hamas
Surat kabar Ibrani Haaretz mengungkapkan pada Minggu (9/6/2024), menuturkan kalau operasi ini bermula saat muncul informasi intelijen yang akurat tentang keberadaan tahanan Noa Argamani dari lebih dari satu sumber.
Informasi tersebut diterima beberapa kali.
Belakangan diketahui, Noa, satu di antara empat sandera yang dibebaskan, memang bisa dan diperbolehkan ke luar dari rumah tempat dia ditampung oleh Brigade Al Qassam, dengan syarat, menyamar menjadi wanita Palestina.
Baca juga: Pengakuan Tahanan Israel yang Dibebaskan: Noa Tidur di Kamar, Ikut Cuci Piring di Rumah Palestina
Laporan surat kabar itu menambahkan kalau beberapa minggu lalu, muncul informasi tentang keberadaan tiga tahanan lainnya yang ditempatkan di apartemen tempat tinggal terpisah.
"Tentara IDF kemudian memutuskan untuk mengubah nama operasi dari “Benih Musim Panas” menjadi “Arnon,” mengacu pada perwira Al-Yamam yang terbunuh kemarin dalam operasi tersebut," kata laporan.
Radio Tentara Israel melaporkan ada 10 pesawat tempur terbang di langit Nuseirat selama operasi IDF tersbeut.
Jet-jet tempur ini berperan memberikan serangan intensif dan menghancurkan bangunan tempat para tahanan ditahan setelah mereka dibebaskan.
Baca juga: Tentara Israel Bebaskan 4 Sandera di Nuseirat, Pengamat Militer Sebut IDF Justru Gagal, Kok Bisa?
Super-Rahasia, Bak Film Hollywood
Sementara itu, surat kabar Ibrani Yedioth Ahronoth mengatakan dalam sebuah laporan kalau informasi dan misi pembebasan sandera di Nuseirat disembunyikan dari para personel yang diterjunkan dalam penyerbuan ke Gaza Tengah, termasuk Kamp Bureij dan Kamp Nuseirat.
Operasi penyerbuan besar-besaran itu rupanya sebagai pengalihan dari misi sebenarnya IDF untuk membebaskan sandera.
Disebutkan, hanya tiga perwira yang mengetahui detail operasi ini.
Surat kabar tersebut mengindikasikan bahwa seorang petugas yang mengawasi operasi dukungan mengatakan: