TRIBUNNEWS.COM - Korea Selatan berjanji akan membalas Korea Utara setelah Pyongyang mengirimkan ratusan balon berisi sampah ke perbatasan.
Pada hari Kamis (6/6/2024), kelompok aktivis Korea Selatan telah mengirimkan 200.000 selebaran anti-Pyongyang.
Tidak hanya itu, mereka juga mengirimkan stik USB berisi musik populer melintasi perbatasan dalam sejumlah balon, dikutip dari News Week.
Setelah itu, Korea Selatan akan melanjutkan siaran propaganda anti-Korea Utara melalui pengeras suara untuk pertama kalinya sejak tahun 2018.
Sky News melaporkan, pengeras suara tersebut ditumpuk di rak besar milik Korea Selatan yang diklaim dapat menjangkau lebih dari 19,4 km ke Korea Utara.
Terakhir kali Korea Utara mengaktifkan pengeras suara pada tahun 2018.
Saat itu, siaran tersebut memutar lagu-lagu K-Pop, laporan cuaca dan serangan terhadap kepemimpinan Korea Utara.
Menurut Dewan Keamanan Korea Selatan, keputusan yang diamabil oleh pihaknya membawa pesan untuk pasukan Korea Utara.
"Langkah-langkah yang akan kami ambil mungkin tidak tertahankan bagi rezim Korea Utara, namun tindakan tersebut akan mengirimkan pesan harapan dan cahaya kepada pasukan Korea Utara dan rakyatnya," kata Dewan Keamanan Korea Selatan.
Pertengkaran menggunakan balon telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Pada akhir Mei, Korea Utara memulai kembali mengirimkan gelombang balon yang membawa limbah dan sampah ke selatan.
Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh Wakil Menteri Pertahanan Nasional Pyongyang, Kim Kang Il.
Baca juga: Korea Selatan Berencana Tangguhkan Perjanjian Militer dengan Korea Utara Buntut Insiden Balon Sampah
Ia mengatakan bahwa telah mengirimkan 15 ton limbah melintasi perbatasan sejak tanggal 28 Mei sebagai pembalasan atas pengiriman selebaran anti-Korea Utara ke wilayahnya.
Namun saat ini, Korea Utara menyebut sedang menghentikan pengiriman balon tersebut secara sementara.