Laporan tersebut juga mencatat bahwa program pencocokan donasi Apple mencakup ‘Friends of the IDF’ – sebuah entitas nirlaba yang ditunjuk untuk mengumpulkan dana bagi anggota dinas militer Israel.
Organisasi ini menyatakan telah mentransfer sumbangan sebesar $34,5 juta kepada militer Israel pada minggu-minggu awal perang brutal Israel di Gaza.
Pada bulan April, sejumlah karyawan Apple mengungkapkan bahwa rekan-rekan mereka yang menunjukkan segala bentuk dukungan terhadap warga Palestina setelah dimulainya kampanye pemboman Israel di Jalur Gaza, seperti keterlibatan dengan kelompok pro-Palestina Apples4Ceasefire atau memakai pin, gelang, dan kuffiyeh sering kali menghadapi masalah tindakan disipliner atau pemutusan hubungan kerja.
Apple Dikecam karena Sumbangan Karyawannya kepada IDF dan Pemukim Ilegal
Apple menghadapi kritik dari sekelompok pekerja, mantan karyawan, dan pemegang saham.
Mereka menyerukan raksasa teknologi itu untuk menghentikan sumbangan ke organisasi nirlaba yang terkait dengan serangan militer Israel terhadap warga Palestina di Gaza dan pemukiman ilegal yang sedang berlangsung di wilayah pendudukan Tepi Barat.
Detail perselisihan antara Apple dan staf diungkap oleh The Intercept.
Dalam sebuah surat terbuka, kelompok tersebut, yang dikenal sebagai Apples4Ceasefire, menuntut agar perusahaan tersebut segera menyelidiki dan menghentikan pemberian sumbangan kepada semua organisasi yang melanjutkan pemukiman ilegal di wilayah pendudukan dan mendukung IDF [Pasukan Pertahanan Israel].
Kontroversi ini bermula dari program pencocokan donasi karyawan Apple, yang memungkinkan pekerja memberikan kontribusi ke berbagai organisasi nirlaba dan menerima dana pendamping dari perusahaan melalui platform bernama Benevity.
Di antara badan amal yang platform kontroversial Apple mengizinkan pengiriman dana adalah Friends of the IDF, yang mengumpulkan sumbangan atas nama tentara pendudukan Israel, dan beberapa kelompok yang berkontribusi pada perusahaan pemukiman di Tepi Barat, seperti HaYovel, One Israel Fund, Dana Nasional Yahudi dan IsraelGives.
Surat terbuka tersebut, yang ditandatangani oleh 133 orang, mengikuti aktivisme yang lebih luas di perusahaan-perusahaan teknologi yang dilakukan oleh para pekerja yang menolak keterlibatan majikan mereka dan serangan militer Israel yang sedang berlangsung di Gaza yang menewaskan lebih dari 38.000 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.
Pemberian sumbangan kepada LSM yang memfasilitasi pendudukan ilegal di Tepi Barat semakin mendapat sorotan karena situasi di wilayah tersebut memburuk sejak 7 Oktober tahun lalu.
Serangan Israel telah mengakibatkan kejahatan perang dan tuduhan genosida.
Komitmen perusahaan Apple untuk menghormati kerangka hak asasi manusia yang diakui secara internasional, termasuk Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB, dipertanyakan sehubungan dengan pengungkapan ini.