TRIBUNNEWS.COM - Hamas disinyalir melakukan pertempuran paling mematikan sejal meletuskan perang Gaza.
Hamas dilaporkan menyerang kendaraan rekayasa tempur lapis baja (CEV) Namer milik Israel dengan rudal anti-tank, Sabtu (15/6/2024).
Akibatnya seluruh tentara Israel (IDF) di dalam CEV tewas tak ada yang selamat.
IDF melaporkan para tentara zionis tersebut awalnya sedang melakukan konvoi sekitar pukul 5 pagi pada hari Sabtu setelah serangan semalam terhadap Hamas di wilayah barat laut lingkungan Tel Sultan di Rafah.
Konvoi tersebut menuju ke gedung-gedung di Gaza yang direbut tentara Israel untuk beristirahat setelah operasi semalam.
Namer CEV merupakan kendaraan militer kelima atau keenam dalam konvoi tersebut, di mana terkena ledakan besar, mengutip Times Of Israel.
Belum jelas apakah itu adalah bom yang ditanam sebelumnya atau apakah anggota Hamas telah mendekati kendaraan tersebut dengan membawa alat peledak dan langsung meletakkannya di CEV.
Sabtu malam, Juru Bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan militer juga sedang menyelidiki kemungkinan CEV terkena rudal anti-tank.
Israel juga menyelidiki kemungkinan bahan peledak yang disimpan di luar CEV berkontribusi terhadap ledakan besar tersebut.
Biasanya, ranjau dan bahan peledak lainnya yang disimpan di luar CEV tidak akan menyebabkan cedera pada pasukan di dalam, jika kendaraan diledakkan.
Tidak ada tembakan di tengah insiden tersebut, dan kendaraan tidak berhenti ketika ledakan terjadi, demikian temuan penyelidikan.
Baca juga: Israel Tarik Pasukan di Sepanjang Jalan Selatan Jalur Gaza setelah Hamas Sergap IDF
CEV yang rusak kemudian ditarik ke lokasi yang aman di Jalur Gaza.
“Menyusul insiden sulit ini, tim ahli dari Kementerian Pertahanan dan IDF akan memeriksa kendaraan lapis baja tersebut dan seluruh detail insiden tersebut, hingga kami mencapai temuan,” kata Hagari dalam konferensi pers.
8 Tentara Zionis Tewas
Akibat serangan Hamas tersebut, sebanyak 8 tentara Israel tewas dalam ledakan di Rafah, Jalur Gaza selatan.