Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri Dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, mengecam serangan tentara Israel terhadap umat Islam yang akan pergi ke Masjid Al Aqsa, Palestina.
Sudarnoto mengungkapkan bahkan Israel menyerang jemaah yang sudah berada di seputar halaman masjid al-Aqsa untuk melaksanakan ibadah salat Idul Adha.
"Teroris rezim zionis Israel memang sudah sangat keterlaluan dan semakin nyata tidak akan pernah mendengar dan mengikuti hukum internasional, catatan-catatan penting ICJ, langkah ICC dan juga kesepakatan serta resolusi PBB apapun," ujar Sudarnoto melalui keterangan tertulis, Senin (17/6/2023).
Proposal terakhir untuk gencatan senjata permanen, kata Sudarnoto, juga tidak didengar dan diindahkan oleh Israel.
Sehingga tidak ada jaminan sama sekali atas keselamatan warga palestina baik di Gaza maupun Tepi Barat.
"Gangguan, serangan Dan genosida terus dilakukan dengan jumlah korban yang terus bertanbah," ucap Sudarnoto.
Baca juga: Israel Serang Jemaah Palestina yang akan Salat Idul Adha di Al-Aqsa, Bahkan Menyerbu Sampai Halaman
Menurut Sudarnoto, serangan Israel itu juga mengandung motif kebencian terhadap Islam dan umat Islam (Islamofobia).
Hal ini, menurut Sudarnoto, terlihat dalam pola serangan Israel yang diarahkan kepada umat Islam yang akan dan sedang melaksanakan ibadah di Masjid al-Aqsa.
"Ada kombinasi sistemik Zionisme, Racism, Islamofobia dan imperialisme yang didukung oleh Amerikanisme-imperialistik di balik serangan serangan Israel. Ini sungguh sangat membahayakan bagi siapapun di belahan dunia ini. Karena itu, ini adalah musuh kita bersama, musuh kemanusiaan, " jelas Sudarnoto.
Baca juga: Respons Kemenlu Soal Kemungkinan Warga Sipil Ikut dalam Rencana Misi Kemanusiaan TNI Ke Gaza
Serangan-serangan Israel ini, kata Sudarnoto, harus dihentikan segera secara efektif melalui langkah militer untuk melengkapi langkah-langkah politik, diplomasi, boikot ekonomi, kemanusiaan
"Dan tekanan publik yang selama ini sudah dan terus dilskukan. Beberapa negara anggauta OKI yang selama ini terus speak up secara tegas soal kejejaman Israel ini, diharapkan segera bisa melakukan kordinasi membuat Aliansi melawan Israel," pungkasnya.