News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Tentara Israel Bunuh Jurnalis Lagi di Gaza, Sehingga Jumlah Jurnalis Tewas di Gaza Menjadi 151 Orang

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pengunjuk rasa membentangkan rompi pers jurnalis yang terbunuh di Gaza saat para demonstran berkumpul untuk memprotes serangan di Gaza dan menunjukkan dukungan bagi warga Palestina dengan meneriakkan slogan-slogan di luar Washington Hilton, Washington, D.C., Amerika Serikat pada 27 April 2024

Tentara Israel Bunuh Jurnalis Lagi di Gaza, Sehingga Jumlah Jurnalis Tewas Menjadi 151 Orang

TRIBUNNEWS.COM- Pasukan Israel membunuh jurnalis lain di Gaza, sehingga jumlah korban tewas menjadi 151 sejak 7 Oktober.

Jurnalis lainnya dibunuh oleh pasukan Israel di Jalur Gaza pada hari Senin, sehingga jumlah total kematian awak media menjadi 151 sejak 7 Oktober tahun lalu, kata otoritas setempat, Anadolu Agency melaporkan.

Dalam sebuah pernyataan, Kantor Media Pemerintah Gaza mengidentifikasi korban sebagai Mahmoud Qasem, yang bekerja untuk situs berita lokal.

Namun pernyataan itu tidak merinci bagaimana atau di mana dia dibunuh.

Kematiannya menjadikan jumlah total jurnalis yang dibunuh di Gaza oleh pasukan Israel menjadi 151 sejak 7 Oktober, kata pernyataan itu.

Pada tanggal 24 Mei, Reporters Without Borders yang berbasis di Paris mengatakan mereka telah mengajukan pengaduan ketiganya ke Pengadilan Kriminal Internasional mengenai kejahatan perang Israel terhadap jurnalis.

Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Lebih dari 37.300 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 85.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang dalam keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum perang terjadi. menyerbu pada tanggal 6 Mei.

(Sumber: Middle East Monitor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini