TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT - Sejumlah pernyataan penting disampaikan Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah dalam peringatan syahadah Komandan Talib Abdallah (Abu Thalib) pada Rabu (19/6/2024) di Lebanon.
Di awal pidatonya, Hassan Nasrallah menyampaikan belasungkawa dan ucapan selamat atas kesyahidan Komandan Abu Thalib seraya memberi hormat kepada keluarga para syuhada atas kesabaran dan ketaatan mereka di "jalan perlawanan.
"Kemartiran bukanlah kekalahan, juga bukan kematian, ini adalah titik kekuatan bagi garis perlawanan," kata Nasrallah demikian dikutip dari situs web Al-Manar TV berbahasa Inggris.
Berikut ini empat pernyataan Sayyed Hassan Nasrallah:
1. Militer Israel sembunyikan jumlah sebenarnya korban dari pihak mereka
Menurut Hassan Nasrallah, Israel menyembunyikan jumlah sebenarnya korban jiwa dalam perang di Gaza.
Ia juga seraya menambahkan bahwa "AS telah menggunakan kapasitas intelijennya untuk menghentikan perlawanan Yaman, operasi di Laut Merah."
“AS dan Inggris telah gagal menghentikan operasi Yaman di Laut Merah,” tegas Nasrallah.
Menurutnya, Israel sekarang mencoba untuk "memalsukan" kemenangan di Gaza untuk menipu orang-orang di dalam negerinya," dan kata Nasrallah, kerugian strategis telah menimpa Israel di Gaza."
"PM Israel dan pejabat rezim lainnya mengakui bahwa mereka menanggung akibat yang besar dalam perang di Gaza. Kini kami juga mengidentifikasi berkumpulnya pasukan Israel di daerah dekat Lebanon.”
2. Hizbullah miliki senjata baru yang lebih canggih
Sayyed Hasan Nasrallah mengatakan, Hizbullah Lebanon memiliki senjata dan kemampuan intelijen baru yang dapat membantunya menargetkan posisi yang lebih penting di wilayah Israel jika terjadi perang habis-habisan.
“Kami sekarang punya senjata baru. Tapi saya tidak akan mengatakan senjata apa itu. Namun saat keputusan sudah diambil, mereka akan terlihat di garis depan.”
Hizbullah telah menggunakan drone berbahan peledak buatan lokal untuk pertama kalinya sejak dimulainya perang Israel-Hamas di Gaza Oktober lalu, serta rudal permukaan ke udara untuk melawan jet Israel.
Hassan Nasrallah mengatakan pada tahun 2021 bahwa Hizbullah memiliki 100.000 pejuang tetapi sekarang dia mengklaim jumlahnya jauh lebih tinggi, tanpa menjelaskan lebih lanjut.