Di negara bagian New Mexico yang berdekatan, sepasang kebakaran hutan yang cepat dan dipicu oleh panas terik telah menewaskan dua orang, membakar lebih dari 23.000 hektar lahan dan menghancurkan 500 rumah, menurut pihak berwenang.
Hujan deras dapat membantu meredam kobaran api, namun badai petir pada hari Kamis juga menyebabkan banjir bandang dan mempersulit upaya pemadaman kebakaran.
Secara keseluruhan, hampir 100 juta orang Amerika berada di bawah peringatan, pengawasan dan peringatan cuaca panas ekstrem pada hari Kamis, menurut Sistem Informasi Kesehatan Panas Terpadu Nasional pemerintah federal.
Suhu ekstrem diperkirakan mulai mereda di New England pada hari Jumat, kata badan cuaca, namun New York dan negara-negara bagian Atlantik tengah akan terus mengalami suhu panas yang mendekati rekor hingga akhir pekan.
Ribuan Jemaah Haji Meninggal Dunia
Jumlah korban tewas dalam ibadah haji tahun ini telah melebihi 1.000 orang, dengan lebih dari separuh korban adalah jemaah tidak terdaftar yang menunaikan ibadah haji di cuaca panas ekstrem di Arab Saudi.
Dikutip dari The Guardian, kematian baru yang dilaporkan pada Kamis termasuk 58 orang dari Mesir, menurut seorang diplomat Arab yang memberikan rincian yang menunjukkan, dari 658 orang Mesir yang meninggal, 630 di antaranya adalah jemaah haji yang tidak terdaftar.
Sekitar 10 negara telah melaporkan 1.081 kematian selama ibadah haji.
Baca juga: Rekor Gelombang Panas di India Pecah, Bandara New Delhi Chaos karena Banyak Penumpang Pingsan
Pusat meteorologi nasional melaporkan suhu tertinggi 51,8 oC minggu ini di Masjidil Haram, Mekah.
Sebuah penelitian di Arab Saudi yang diterbitkan bulan lalu mengatakan suhu di wilayah tersebut meningkat sebesar 0,4 oC setiap dekade.
"Masyarakat kelelahan setelah dikejar aparat keamanan menjelang hari Arafah. Mereka kelelahan," kata seorang diplomat Arab pada hari Kamis.
Diplomat tersebut mengatakan penyebab utama kematian jemaah haji Mesir adalah cuaca panas, yang memicu komplikasi terkait tekanan darah tinggi dan masalah lainnya.
Pejabat Mesir mengunjungi rumah sakit untuk mendapatkan informasi dan membantu jemaah haji Mesir mendapatkan perawatan medis, kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.
"Namun, ada banyak warga Mesir yang tidak terdaftar dalam database haji, sehingga memerlukan upaya dua kali lipat dan waktu lebih lama untuk mencari orang hilang dan menemukan kerabat mereka," ucapnya.
Pakistan dan Indonesia juga mengonfirmasi lebih banyak kematian padaKamis.