TRIBUNNEWS.COM -- Rusia disebut telah mengurangi intensitas serangan di wilayah Kharkiv (Kharkov), namun di sisi lain pasukan Vladimir tersebut justru memperbesar gempuran di provinsi Ukraina lainnya, Donetsk.
Analisis Institut Studi Perang (ISW) memperkirakan bahwa serangan musim panas yang sering didengungkan para intelijen sebelumnya telah dimulai.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina menyebutkan, dalam sepekan terakhir terjadi lebih dari 1.000 pertempuran dengan korban mencapai ribuan dari kedua belah pihak.
Baca juga: Mirip Nelayan, Cara Rusia Lumpuhkan Drone Ukraina
ISW dikuti dari Ukrinform, Senin (24/6/2024) menyebutkan, intensitas serangan Rusia di wilayah Toretsk-Horlivka pada malam tanggal 18 Juni dan mempertahankan intensitas serangan yang relatif tinggi di wilayah tersebut dari tanggal 19 hingga 22 Juni. Sejauh ini, Rusia belum aktif di wilayah garis depan ini.
Tetapi, dalam beberapa hari terakhir, laju operasi ofensif Rusia di utara wilayah Kharkiv menurun tajam.
ISW memperkirakan bahwa hal tersebut sebagai strategi Rusia, tujuan serangan di wilayah Kharkiv adalah untuk membatasi pasukan dan peralatan Ukraina di perbatasan utara agar pasukan Rusia dapat melanjutkan operasi ofensif di bagian lain garis depan, khususnya di wilayah Donetsk.
Sumber-sumber Ukraina telah mengonfirmasi pengerahan beberapa unit ke arah Kharkiv dari wilayah Donetsk, sehingga pasukan Rusia kemungkinan akan menggunakan hal ini untuk mengintensifkan serangan, khususnya di wilayah Toretsk-Horlivka.
Selain itu, menurut para analis, pasukan Rusia mempertahankan intensitas serangan yang tinggi di Chasiv Yar dan sekitar Avdiivka dan mungkin akan segera mengintensifkan serangan di wilayah tersebut jika para komandan Rusia menentukan minggu-minggu mendatang sebagai waktu yang tepat untuk melancarkan serangan sebelum serangan terjadi.
Pasukan Pertahanan mengerahkan kembali cadangan ke wilayah Donetsk.
Intelijen Kiev telah memperingatkan bahwa Rusia akan melancarkan serangan musim panas, kemungkinan besar akan berpusat di Ukraina timur, setelah melakukan operasi ofensif di utara untuk memanfaatkan sumber daya Ukraina yang terbatas, dan peningkatan serangan baru-baru ini di wilayah Donetsk mungkin mengindikasikan persiapan untuk serangan semacam itu.
Baca juga: Hadapi Ancaman Barat, Produksi Amunisi untuk Tank dan Infanteri Rusia Melonjak 900 Persen
"Serangan musim panas, dengan asumsi serangan itu belum diluncurkan,” kata ISW.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Maret lalu juga mengatakan bahwa serangan baru Rusia diperkirakan terjadi pada akhir Mei atau Juni.
Letnan Andriy Kovalenko, kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional, mengatakan bahwa Rusia akan mencoba menyerang selama musim panas.
1.000 Pertempuran Dalam Sepekan
Media milik pemerintah Ukraina itu juga memberitakan dalam sepekan kemarin, lebih dari 1.000 pertempuran antara Angkatan Pertahanan Ukraina dan pasukan Rusia tercatat di garis depanr.