TRIBUNNEWS.com - Setidaknya lima situs di Israel, termasuk markas besar Batalyon Sahel di Barak Beit Hillel, menjadi target serangan drone dan roket Hizbullah, Minggu (23/6/2024).
Serangan pertama diluncurkan Hizbullah dengan menargetkan markas besar Batalyon Sahel, menggunakan drone satu arah.
Markas itu merupakan tempat berkumpul dan pemukiman para perwira, dikutip dari Al Mayadeen.
Menurut Hizbullah, serangan itu membuat pasukan Israel "terkena dampak langsung, menyebabkan mereka tewas atau terluka."
Dalam serangan kedua, para pejuang Hizbullah melancarkan serangan udara menggunakan segerombolan drone satu arah, terhadap markas Divisi 91 yang baru dibentuk di Ayelet HaShahar (timur laut Safed).
Hizbullah menargetkan pemukiman para tentara dan perwira Israel dalam serangan itu.
Media Israel mengakui, sebuah drone Hizbullah jatuh di Ayelet HaShahar.
Media Israel juga membenarkan drone itu mengenai kediaman tentara hingga menyebabkan tentara tersebut menderita luka serius.
Mengenai operasi itu, media Israel melaporkan, serangan tersebut merupakan dampak dari bahaya yang ditimbulkan drone Hizbullah.
Usai menargetkan dua markas pasukan Israel, Hizbullah kembali melanjutkan operasi dengan menyerang tiga situs lainnya.
Pejuang Hizbullah menargetkan situs al-Ramtha di perbukitan Kfar Chouba Lebanon yang diduduki menggunakan roket, sehingga menghasilkan serangan langsung.
Baca juga: Selama Ini Diam-diam Dukung Gaza, Ahli Senior Deplu AS untuk Konflik Israel-Palestina Pilih Mundur
Tak lama setelah serangan itu, Hizbullah juga meluncurkan roket ke arah situs al-Semmaqa di wilayah yang sama.
Terakhir, Hizbullah juga menyerang situs Roueissat al-Qarn di Peternakan Shebaa Lebanon yang diduduki, menggunakan roket.
Al-Qassam Tembak Kendaraan Lapis Baja Militer
Sehari berselang, Senin (24/6/2024), kelompok sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, juga mengumumkan hasil operasi mereka di Rafah.