"Istrinya adalah warga Malaysia dan anak-anaknya lahir di Malaysia," kata perintah yang diajukan oleh pengacaranya.
Sebuah sumber kepolisian mengatakan Abuumar pertama kali terbang ke Brazil tahun lalu, tiba pada tanggal 1 Januari, hari ketika Presiden sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva dilantik untuk masa jabatan baru.
Lula membela solusi dua negara untuk konflik Palestina dan mengutuk tanggapan militer Israel di Gaza terhadap serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
Organisasi Pembebasan Palestina telah memiliki perwakilan di Brasilia sejak Brasil mengakui Palestina pada tahun 1975, dan pemerintahan Lula mengizinkan pembangunan kedutaan Palestina di ibu kota Brasil pada tahun 2010 pada akhir masa jabatan keduanya sebagai presiden.
Duta Besar Palestina di Brasilia, Ibrahim Al Zeben, mengatakan tidak ada yang secara resmi menghubungi kedutaan mengenai Abuumar.
“Kami mempercayai kebijakan Brasil,” katanya.
Moura mengatakan polisi Brazil "hanya menyetujui permintaan AS yang bermotif politik" dan berdasarkan nama Abuumar yang muncul dalam daftar pengawasan teroris pemerintah AS.
“Amerika Serikat menggunakan daftar ini untuk mempersulit aktivis pro-Palestina,” kata Moura.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)